Site Feed

Search Engine Optimization and SEO Tools

Sunday, April 12, 2009

Peran jaringan organisasi dan kader partai


Pemilu 9 April 2009 menghasilkan kemenangan Partai Demokrat yang sangat sangat sangat spektakuler, sangat luaar biasa. Apa sebenarnya yang menjadi daya tarik, daya pukau, daya pesonanya pada para pemilih ? Apakah oleh karena :

Sby memiliki sens and art of possibility ?
Sby sangat peduli dengan rakyat ?
Sby sangat peduli dengan pengusaha ?
Sosok Sby sangat mempesona ?
Program ekonomi Demokrat sangat mementingkan rakyat ?
Program ekonomi Demokrat sangat mementingkan pengusaha ?
Program pendidikan Demokrat sangat memperhatikan rakyat ?
Keberhasilan Sby memberantas korupsi ?
Keberhasilan Sby memberantas pengangguran ?
Keberhasilan Sby menciptakan lapangan kerja ?
Kepedulian Sby akan penderitaan Bencana Tsunami ?
Kepedulian Sby akan penderitaan Lumpur Lapindo ?
Kepedulian Sby akan penderitaan Situ Gintung ?
…..

Silakan telusuri. Semoga saja Demokrat tak mengulangi langkah Golkar di bawah pimpinan mantan petinggi militer ?

M Qadri, Direktur Eksekutif Indobarometer Jakarta menyebutkan bahwa Demokrat berhasil meraih suara terbanyak secara drastis dramatis. Kekuatan Demokat ada di media massa, di iklan televise, dipengaruhi (menumpang) popularitas SBY dan aneka program populis pemerintah SBY (KOMPAS, Sabtu, 11 April 2009, hal 6, Opini : “Dari Massa Mengambang ke Partai Mengambang). Bagaimana pun – kata M Qadri – jairngan organisasi yang luas dan banyak kader partai merupakan prasyarat sekaligus pertanda partai yang sehat, yang kokoh dan memilki akar di masyarakat.

(BKS0904111230)

Thursday, April 09, 2009

Pemilu dengan SMS

Seorang ibu rumah tangga yang semula menyukai acara “Idola Cilik” di RCTI, menjadi kecewa, setelah menyadari bahwa hasil kontes hanya ditentukan oleh jumlah SMS yang diperoleh, dan bukan ditentukan oleh para komentator (pakar yang menjadi jurinya) (KOMPAS, Sabtu, 28 Maret 2009, hal 7, Redaksi Yth).

Bagaimana halnya dengan hasil pemilu yang hanya ditentukan oleh jumlah suara pemilih (yang awam politik), dan bukan ditentukan oleh para pakar politik ? Apa bedanya hasil kontes Idola dengan jumlah SMS dibandingkan dengan hasil pemilu capres dengan jumlah suara ?

(BKS0904051530)

Harapan kepada aktivis dakwah

Para aktivis dakwah, semacam Ahmad Salimin Dani (ASDANI), Adian Husaini, Hartno Ahmad Jaiz, dan lain-lain sangat diharapkan memberikan contoh praktis bagamana caranya menyeru orang-orang anti Islam (Atheis, Yahudi, Nasrani, Majusi, LibForAll, JIL, Ahmadiyah, dan lain-lain) ke jalan Allah dengan hikmah, pelaaran ang baik dan bantahan yang terbaik (“Call unto the way of thy Lord with wisdom and fair exhortation, and reason with them in the better way”. QS 16:125).

Islam menyeru semuanya agar saling menghargai, menghormati keyakinan masisng-masing. “Wahai orang-orang anti Islam. Ketahuilah bahwa keyakinan kami tidak akan pernah mengikuti keyakinan kalian. Demikian pula halnya, keyakinan kalian tak akan pernah mengikuti keyakinan kami. Masing-masing kita pada keyakinan kita sendiri” (“Say : O disbelievers. I worship not that which ye worship. Nor worship ye that which I worship. And I shall not worship that which ye worship. Nor will ye worship that which I worship. Unt you your religion, and unto me my religion”. QS 109:1-9).

Islam mengajarkan bahwa antara sesame manusia tak ada masalah, tak ada persoalan. “Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami, dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu. Allah mengumpulkan antara kita dan kepadaNya-lah kita kembali” (“Allah is our Lord and your Lord. Unto us our works and unto you your works. No argument between us and you. Allah will bring us together, and unto Him is the journeying”. QS 42:15).

Mohammad Natsir di Masjid alMunawarah, Tanah Abang, Jakarta, pada 10 Desember 1967 menyampaikan Kuliah Ramadhan dengan judul “Isyhadu bi-anna Muslimin”. Natsir mengemukakan bahwa kode-etik dakwah Islam mengacu kepada kebijaksanaan, didikan yang baik dan pertukaran fikiran dengan cara terbaik. “Tanpa saling menghormati identitas masing-masing, tidak akan ada toleransi”.

(BKS0904040800)

Golongan tidak memilih

Saya sangat tertarik dengan hujjah SZ (Sulaiman Zachawerus ?) untuk bersikap bara’, memposisikan diri sebaga GOLTIM (Golongan Tidak Memilih) dalam Pemilu (SUARA MUSLIM, Edisi 11/III-IV/2009M/1430H-22). Berbeda dengan Ma’ruf Amin yang menganjurkan agar tidak GOLPUT (idem-7).

Disebutkan bahwa “berpolitik yang diridhi Allah bila dimplementasikan dengan Islam (QS 3:83-85)”. Namun saying SZ sama sekali tak mengemukakan bagaimana caranya agar supaya politik bisa diimplementasikan dengan Islam. Bagaimana caranya agar hukum-hukum Islam bisa berlaku sebagai hukum positif dalam hidup bermasyarakat, bernegara ?

Apakah urusan bernegara, berpemerintahan adalah urusan duniawi (urusan profan) semata, hanya untuk orang-orang pengikut Namrudz, Fir’aun, dan bukan termasuk urusan ukhrawi (urusan nubuwah, urusan profetik), bukan untuk orang-orang pengikut Ibrahim, Musa (Simak juga QS 18:28; 9:55,85; 87:17; 93:4).

Agar hukum-hukum Islam bisa berlaku sebaga hukum positif di muka bumi, menurut Yusuf Qardhawi ada bebera jalan yang pernah diperbincangkan untuk ditempuh sebagai strateg dakwah. Pertama, jihad dengan dekrit pemerintah, pengumuman pemerintah. Kedua, jihad dengan kekuatan militer, dengan keuatan senjata. Ketiga, jihad dengan pendidikan dan bmbingan (tarbiyah dan taklim). Keempat, jihad dengan pengabdan masyarakat (aksi sosial, tabligh).

Abubakar Baasyir lebih cenderung memilih menggabungkan, memadukan dakwa(tarbiyah dan taklim) dan jihad dengan kekuatan senjata (SUARA MUSLIM-22). Bahkan Kartosoewirjo dengan Darul Islamnya, Osama bin Laden dengan AlQaidanya lebih cenderung menggabungkan semua jalan jihad tersebut : dengan dekrit/proklamasi, dengan kekuatan senjata, dengan tarbiyah dan taklim, dan dengan aksi sosial.

(BKS0904040830)

Meratap tanpa berbuat

SYI’AR ISLAM, Bekasi, Edisi XII 2009, menyebutkan bahwa aksi, skenario global (oleh konspirasi Yahudi-Nasrani Internasional) sedang digelar untuk melemahkan Islam (akidahnya, ibadahnya, mu’amalahnya, IPOLEKSOSBUDHANKAMTIBnya) melalui serangan dari segala penjuru, sehingga akhirnya Islam hanya tinggal sebutannya saja lagi.

Namn semua hanya bisanya meratapi kondisi umat Islam seperti ini. Tak adayang bsa berbuat nyata untuk mengembalikan umat ini ke jalan Allah. Semuanya paham ayat dakwah QS 16:125, tetapi bagaimana imlementasinya dalam kehidupan nyata ?

Memang pernah digelar Musyawarah, Forum Kajian Sosial untuk menghadang aksi-aksi konspirasi global. Dan telah menghasilkan beberapa rumusan kiat solusi untuk mengatasinya (SUARA MUSLIM, Bekasi, Edisi 11/III-IV/2009M/1430H-17). Namun bagaimana juklaknya, implementasinya, tindak lanjutnya di lapangan. Forum komunkasi Islam perlu digelar secara teratur, berkala, berkelanjutan. Diperlukan keseriusan dari para da’i, muballigh, ulama, pemimpin, tokoh Islam dalam barisan teratur (QS 61:4).

Orang-orang semacam Muhammad bin Abdul Wahhab pernah melalui dakwah lisan dan tulisannya menyampaaikan tentang kepercayaan, akidah salaf, akidah Islam. Namun oleh orang-orang yang mengaku-ngaku Ahlus Sunnah wal Jama’ah memandang mereka itu (yang sepaham dengan Ibnu Abdul Wahhab) sebagai biang pembawa perpecahan di antara umat Islam. Tak ada satu kesatuan visi dan misi di antara pemuka-pemuka Islam.

(BKS0904060530)

Benarkah kita sudah Islami

Dalam politik, apakah kita sudah Islami ? Dalam UU Kuwait pasal 6 “rakyat merupakan sumber semua kekuasaan”. Dalam UU Yordania pasal 24 “rakyat adalah sumber semua kekuasaan”. Dalam UUD-1945 RI pasal 1 “kekuasaan tertinggi di tangan rakyat”. Demokrasi adalah berkuasanya rakyat, bukan berdasarkan syari’at Allah (Muhammad Nanang Prayudyanto dalam SUARA MUSLIM, Bekasi, Edisi 11/III-IV/2009M/1430H-22).

Dalam ekonomi, apakah kita sudah Islami ? Apakah Bank Mu’amalat, Bank Syar’iyah sudah Islami. Apakah termasuk Lembaga Niaga (Buyu’) ataukah termasuk Lembaga Riba ? Disebutkan bahwa Bank Syar’iyah bukanlah alternatif, tapi stabilisator, untuk menghidupi sektor riil dengan sistem bagi hasil (Riawan Amin dalam SYI’AR ISLAM, Edisi XII April 2009, hal 24.

Dalam kultural, budaya, apakah kita sudah Islami ? Cara kita makan, minum, berpakaian, apakah sudah Islami ? Bacaan, tontonan, hiburan kita, apakah sudah Islami ? Apakah kita masih Islam ? Ataukah yang tersisa hanyalah nama Islamnya saja lagi ? Aksi konspirasi anti Islam global, apakah sudah membuat kita tak tahu lagi membedakan antara yang Islami dan yang bukan ?

(BKS0904060615)

Yang melarat tetap melarat

SYI’AR ISLAM, Bekasi, Edisi XII April 2009, pada halaman belakang menampilkan iklan “Seminar & Workshop” dengan tema “Menuju Kebangkitan Ekonomi Umat, Upaya Pengembangan Ekonomi Kerayatan Berbasis Syar’iyah” pada Sabtu, 11 April 2009, 0800-1600 di Asrama Haji Bekasi dengan narasumber dari MUI, Bank Syar’iyah, TPM, Polres Bekasi, serta infaq Rp.100.000.

Yang melarat akan membaca tema tersebut sebagai “Upaya pemberdayaan, peningkatan kesejahteraan rakyat melarat”. Mempertanyakan kenapa harus di Asrama dan bukan di Masjid. Kenapa harus membayar Rp.100.000. Ini pasti untuk kalangan menengah ke atas, bukan untuk yang melarat. Dan kenapa nara sumber bukan orang-orang yang benar-benar paham secara teoritis dan praktis tentang cara-cara pemberdayaan, peningkatan kesejahteraan rakyat melarat ? Yang benar-benar paham perbedaan antara Keadilan Sosial dalam Islam dan yang bukan Islam (Kapitalis, Sosialis, Pancasila, dan lain-lain).

Akhirnya yang melarat tetap saja melarat. Yang melarat tak akan pernah punya kesempatan, peluang mengikuti, menghadiri “Seminar & Workshop” apa pun. Berbicara tentang “Pengembangan, Peningkatan Ekonomi Umat, Rakyat” boleh-boleh saja. Namun untuk rakyat yang mana. Yang terkena PHK, yang hidupnya Senis Kemis, atau yang akrab dengan Bank ?

(BKS0904061030)

Antara kesenangan di dunia dan di akhirat

Di sejumlah ayat Qur:an disebutkan bahwa “Sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan dan senda gurau” (QS 47:36, 57:20). Apakah ini berarti bahwa “dunia itu bagaikan panggung sandiwara” ? Tempat bermain, bersendagurau, bercengkerama ? Tempat memainkan peran masing-masing ?

Penjelasan ayat ini ditemukan antara lain pada ujung ayat QS 57:20 dan 3:185 “Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. Catatan kaki 468 “AlQur:an dan Terjemahnya” Depag RI menjelaskan bahwa “Kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sekejap, sebentar. Jangan sampai tergoda, terpesona dengan kesenangan dunia. Jangan sampai kesenangan dunia itu melalaikan urusan akhirat”.

Juga disebutkan, bahwa dunia itu ladang akhirat. Tempat persemaian, tempat mempersiapkan bekal untuk akhirat. Atau tempat singgah, tempat mampir, tempat istirahat sebentar. “Aku di duna ini bagaikan seorang yang bepergian, berhenti sebentar, bernaung dibawah pohon, kemudian pergi meninggalkannya” (HR Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud dalam “Riadhus Shalihin” Imam Nawawi, pasal “Keutamaan zuhud pada dunia”).

Zuhud adalah sikap mental yang tidak rakus akan dunia. Berlaku seperti daun talas yang tak mengisap, tak menyerap air hujan.

Di sejumlah ayat Qur:an disebutkan pula bahwa “Sesungguhnya kampung akhirat itu lebih baik bagi oang-orang yang bertakwa” (QS 6:32, 7:69; simak juga QS 12:109, 16:30).

(BKS0904080945)





Dunia bukan untuk Rasulullah

“Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka, karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini” (QS 18:28).

“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan memberi harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir’ (QS 9:55,85).

“Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal” (QS 87:17).

“Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan” (QS 93:4).

“Aku di dunia ini bagaikan seorang yang bepergian, berhenti sebentar, bernaung di bawah pohon, kemudian pergi meninggalkannya” (HR Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud dalam “Riadhus Shalihin” Imam Nawawi, pasal “Keutamaan Zuhud pada dunia”).

Rasulullah berdo’a “Ya Allah, sebenarnya tiada kehidupan yang sesungguhnya kecuali hidup akhirat” (HR Bukhari, Mslim dari Anas, idem).

“Andaikan saya mempunyai mas sebesar bukit Uhud, niscaya saya lebih senang kalau mas situ tidak lebih dari tiga hari di tangan saya, kecuali jika saya meninggalkan sisa untuk membayar hutang” (HR Buhari, Muslim dari Abi Hurairah, idem).

Dunia bukan untuk pengikut Rasulullah

“Demi Allah, sesungguhnya dunia ini lebih hina dalam pandangan Allah dari bangkai kambing” (HR Muslim dari Djabir, idem).

“Andaikan dunia ini bernilai di sisi Allah sebesar sayap nyamuk, maka tidak akan diberikanNya kepada orang kafir walau seteguk air” (HR Tirmidzi dari Sahil bin Sa’ad asSa’idy, idem).

“Ya Allah, sebenarnya tiada kehidupan yang sesungguhnya kecuali hidup akhirat” (HR Bukhari, Mslim dari Anas, idem).

(BKS0903260900)

Wednesday, April 08, 2009

Watak Israel
Semula Yahudi, Bani Israel diberikan kelebihan kemuliaan, kelebihan kehormatan oleh Allah daripada bangsa, umat lain. “Bahwasanya Aku –kata Allah- melebihkan kamu –Bani Israel- atas segala umat” (QS 2:47, 2:122; simak juga QS 7:140).
Namun kemudian mereka durhaka kepada Allah dan melampaui batas, dan tidak melakukan nahi munkar, mencegah kemunkaran. Watak Yahudi, Bani Israel itu suka membuat kemunkaran, berbuat zhalim, menghalangi orang menunaikan perintah Allah dan RasulNya. Suka dan senang melawan para Nabi. Malah nekad membunuh mereka (simak QS 5:70, 3:112, 3:21, 2:91).
Yahudi, Bani Israel itu adalah musuh kebenaran, musuh hidayah, dan musuh orang yang menyeru kepada hidayah. Hatinya keras, kalbunya kasar. Mereka tidak memiliki rasa kasih sayang. Mereka tidak sudi menyerah kepada kebenaran. Akibatnya mereka dikutuk, dilaknat melalui ucapan Nabi Daud dan Nabi Isa (simak QS 5:78-79). Juga disebabkan kezhaliman mereka, maka Allah mengharamkan atas mereka yang dahulunya dihalalkan bagi mereka (simak QS 4:160-161).
Ada juga beberapa orang dari mereka yang berilmu dan beriman kepada Allah. Mereka percaya kepada AlQur:an, kepada Muhammad Rasulullah (Sayid Quthub : “Ancaman Riba dalam Surat AnNisaa (QS 4:162)”, dalam : “Haruskan Hidup dengan Riba”, 1991:110-112; Prof Dr Hamka : “Tafsir AlAzhar”, VI, 1984:66).
Ketika terjadi kemaksiatan di tengah-tengah Bani Israel, dicegah oleh ulama-ulama mereka, dan tidak berhenti. Mendadak para ulama itu juga ikut serta dalam majlis mereka makan minum. Maka Allah menutup hari mereka, dan mengutuk mereka di atas lidah nabi Daud dan Nabi Isa bin Maryam, karena maksiat dan pelanggaran mereka yang melampaui batas”. “Demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, kamu harus tidak membelokkan mereka dan menghentikannya kepada hak belaka” (HR Abi Daud dan atTirmidzi dari Ibnu Mas’ud, dalam Riadhus Shalihin” Imam Nawawi, pasal “Menyuruh Kebaikan dan Mencegah Munkar”; Prof Dr Hamka : “Tafsir AlAzhar”, VI, 1984:338-339; “Tafsir Ibnu Katsir”, II:85; Sayid Quthub : “Keadilan Sosial dalam Islam”, 1994:91).
KH Ifan Zidny alam harian TERBIT, 2 Maret 1994 menulis bahwa ayat-ayat Qur:an yang mengisahkan tentang Bani Israel atau orang-orang Yahudi hampir semuanya mengungkapkan watak-watak kebohongn, keangkuhan, kebencian, kezaliman, pembunuhan, penyimpangan, dan karakter-karakter buruk lainnya (Ridwan Saidi : “Fakta & Data Yahudi di Indonesia Dahulu dan Kini”, 2006:59).
(BKS0607070915)

Bahaya Yahudi

Yahudiisme adalah gerakan maeralistis yang tidak percaya kepada Allah, Hari Kemudian dan nilai-nilai kerohanian serta akhlak. Yahaudiisme tak kenal dengan moral, etika, sopan santun. Karena mereka telah melanggar aturan Allah yang ditetapkan bagi mereka, maka jadilah mereka itu punya watak, karakter, kepribadian monyet (Simak antara lain QS 2:65). Mereka tak kenal dengan kemanusiaan. Siapa saja, dan apa saja yang mereka pandang akan mengganggu eksistensi Negara Israel akan mereka tumpas habis, akan mereka lenyapkan, akan mereka musnahkan dengan segala cara, Diri mereka taki punya hati nurani. (Simak SYI’AR ISLAM, Bekasi, Edisi X Februari 2009, Hal 20, tentang Fakta-Fakta Kebiadaban Yahudi).



Yahudiisme adalah gerakan ang memperalat agama, undang-undang dan adapt-istiadat dalam memenuhi nafsu loba dan rakus. Semuanya hanya untuk keserakahan, kerakusan, kelobaan, ketamakan mereka. Mereka menjalankan politik Machiavelisme yang membolehkan melakukan pelanggaran akhlak, seperti membunuh, merusak, mengancam demi untk mencapai tujuannya. Segala cara bleh dilakukan untuk mencapai tujuan. Tujuan menghalalkan segala cara. Bagi orang Yahudi, tidak ad agama selaim memenuhi nafsu loba dan rakus.

Yahudiisme adalah gerakan permushan Yang menimbulkan peperangan dan saling bermusuhan di antara golongan-golongan. Di permukaan antara mereka kelihatan kompak bersatu padu, tetapi di hati mereka saling terpecah belah (Simak antara lain QS 57:19). Karena kedurhakaan dan kekafiran mereka terhadap Allah, maka di antara mereka akan timbul permusuhan dan kebencian sesama mereka sampai hari kiamat. Mereka selalu saja menyalakan, mengobarkan api peperangan, menyulut peperangan, membuat kerusakan (Simak antara lain QS 5:64).

Orang Yahudi tela merobohkan segala-galanya, telah membuat anak-anak menjadi yatim piatu, telah melakukan halocoust, pengusiran, pembantaian. Tujuan pokok Yahudi ialah ingin hidup sebagai bangsa dengan menghancurkan umat beragama, umat yang mengenal kerohaniaan, moral, akhlak. Yahudiisme mengancam orang-orang Arab, orang-orang Muslim.

Gerakan Yahaudiisme bergerak dengan meminta bantuan keada komunisme di samping juga meminta bantuan kepada negara-negara demokrasi Barat Kristen. Orang Yahudi menjadi tiang utama gerakan komunis di Eropah dan Amerika. Bahkan gerakan spionase yang membawa kegoncangan di Amerika, Inggeris dan negara Barat Kristen lainnya juga dipimpin oleh tokoh-tokh Yahudi. Orang-oang Yahudi yang belum terbuka kedoknya masih banyak di Eropah dan Amerika. Orang-orang Yahudi banyak yang tergolong sebagai pengkhianat, tak bisa dipercayai.

Unsur-unsur Yahudi yang kuat itulah yang kini sedang mengendalikan politik Barat Kristen dan berusaha menguasai beberapa tokoh, kepala pemerintahan, anggota parlemen dan lain-lain di Eropah dan Amerika. Unsur-unsur ini juga akan melakkan hal yang sama di negara-negara Arab dan negara-negara Muslim. (Petikan terjemahan pidato Dr Musthafa asSiba’i yang disampaikan dalam Kongres Gabungan Islam Kristen di Bahandoum, Libanon, pada tanggal 22 sampai 27 April 1954, dalam “Sistem Masyarakat Islam”, saduran HA Malik Ahmad, terbitan Pustaka AlHidayah, 1987:258-261).

Agen intel Yahudi Mossad bisa menyusup ke sarang lawannya tanpa ketahuan (MAHKAMAH, Edisi IV, Januari 2009, hal 5, “Intelijen”, oleh Irawan Santoso). Tom Peter Lamto, anggota Kongres Amerika, pria kelahiran Yahudi Hungaria 1 Februari 1928, adalah pendukung utama Israel di parlemen Amerika dan sangat bersemangat mengacak-acak negara-negara Arab di Timur Tengah( idem, hal 50, “Empat Serangkai Paman Sam”). Di Amerika Tom Lamto pernah “Menipu” parlemen Amerika (idem, hal 52, “Kisah Skandal Perawat Nuriyah”).

Adian Husaini (dalam SUARA MUSLIM, Bekasi, Edisi 09/I/2009) membahas “Mengapa Kita Kalah ?”. Dari sudut sejarah berdirinya negara Israel, barangkali perlu pula ada pembahasan “Mengapa Yahudi begitu ulet, tekun, teguh, gigih memperjuangkan Tanah yang Dijanjikan ?”. Dan dari sudut sejarah ormas dan porpol Islam di Indonesia, barangkali perlu pula ada pembahasan “Mengapa perjuangan tegaknya syari’at Islam di Indonesia semakin lemah, semakin mengendor ?”. Padahal umat Islam itu terunggul (QS 3:139, 47:35), sedangkan umat lain itu terpecah (QS 59:14, 3:110).

Dari sudut sejarah perjuangan ummat Isam perlu pla ada pembahasan “ Mengapa gagasan Datul Islam Kartosoewirjo hancurlebur berantakan, tenggelam tanpa kembali ?”. “Mengapa Darul Islam Alchaidar mati terhenti di tengah jalan ?”. Padahal ia adalah media Islam Radkal yang memberian pendekatan Militant Journalism, yang konsisten pada pemikiran yang “mengakar”, objective, dari kalangan Islam radikal, reformis, progresif, revolusiner, intelelegensia, yang menyuarakan tafsiran mengenai perlunya Negara Islam Madinah ditelaah, dikaji, diaktualisasikan.

Semangat anti Yahudi di Eropah mendorong Yahudi mendirikan Negara Islam. Namun semangat anti Islam di Barat tak mendorong Islam mendirikan Darul Islam. Kenapa ? Mahatir Mohammad di KTT OKI di Kualalumpr (16/10/2003) sda mengingatkan akan bahaya kekuasaan Yahudi di dunia, dan menyerukan agar umat Islam belajar dari sejarah Yahudi, bangsa kecil yang mengalami penindasan selama ribuan tahun bisa berhasil menjadi salah satu kekuatan dunia, kekuatan militant dengan menggunakan otak (SUARA MUSLIM Edisi 09/I/2009, hal 19).

(BKS09011020)
Bahaya Gerakan Yahudi

Yahudi memandang bahwa merekalah yang berhak berkuasa di dunia ini, karena merekalah manusia pilihan Tuhan, sedangkan yang bukan Yahudi (yang Goyim) hanyalah objek untuk dikuasai.

Prinsip-prinsip dasar gerakan Yahudi tersimpul pada Pancasila Yahudi (Khoms Kanon), yaitu : Humanisme (Internasionalisme), Demokrasi, Sosialisme, Monotheisme, Nasionalisme.

Yahudi tak mengenal Tuhan. Bagi Yahudi, tuhannya adalah materi. Manusia di atas segala-galanya. Semua ditentkan oleh manusia sendiri, bukan oleh yang lain. Norma, nila pun ditentukan oleh manusia. Namun Yahudi tak punya peri kemanusiaan. Manusia dalam pandangan Yahudi hanyalah manusia Yahudi, sedangkan yang bukan Yahudi bukanlah manusia.

Target, tujuan Gerakan Yahudi adalah membentuk suatu “Tatanan Dunia Baru” (Novus Ordo Saelorum) di bawah pimpinan Yahudi, karena amerekalah umat pilihan Tuhan untuk memimpin dunia ini. “Per Me Reges Regnant” (Melalui aku, Raja memerintah). Menambil alih tampuk kekuasaan politik di seluruh dunia secara serentak (Super Government Zionisme). Mendirikan kerajaan Yahudi Raya dengan raja, pucuk pemerintahannya dari keturunan Daud dan penasehat kerajaan dari pemkapemuka Yahudi yang menguasai seluruh dunia (Kerajaan King David).

Metoda, cara untuk mencapai target, tujuan tersebut bsa dengan memanipulasi, menyamarkan, meragkan, merekayasa kebenaran, mencapuradukkan kebenaran dengan kebatilan, mengacaukan kebenaran. Ini bisa dilakukan dengan kekuatan, kekuasaan, paksaan, ancaman, infiltrasi, penyuapan, provokasi, intimidasi, pemutarbalikkan fakta.

Aktivitas Kegiatan Gerakan Yahudi menciptakan, memanfa’atkan permusuhan, berbencian, perusakan. Merusak, mengacaukan segala tatanan (tatanan politik, militer, hukum, ekonomi, sosal, budaya, nilai, moral, spiritual, pendidikan, informasi, teknologi, dan lain-lain). Menciptakan tasykik, tasywih, tanwib, ta’rib, tahrif, tadhlil, takhwif, tazyin.

Menciptakan, memanfa’atkan pertentangan-pertentangan, perbenturan, konflik, persaingan, penyimpangan, penyelewengan, penyesatan, permusuhan, peperangan, kejahatan dalam segala hal (dalam Kristen, Islam, filsafat, ideology, ekonomi, politik, hukum, parpol, ormas, pemerintahan, negara, kebudayaan, agama, pers, pendidikan, dan lain-lain). Menyulut, memicu api permusuhan, perperangan, sehingga tercipta perubahan peta politik/pemerintahan. Menimbulkan suasana ketakutan. Mengacaukan pola pikir. Memicu, memanfa’atkan ajaran, aliran baru. Menciptakan, memanfa’atkan hal-hal yang tak rasional (mistik, mitikal).

Mengacaukan, menghancurkan sistim politik Goyim (yang bukan Yahudi) dengan menguasai media informasi, menghasilkan intelek yang penurut, melakukan taktik divide et impera, mengobarkan pertentangan di segala lapisan.

Menghancurkan/mengacakan sistim eknomi Goyim (yang bukan Yahudi) dengan mengacaukan sistim moneter/keuangan, mempermainan bursa, pasar, perbankan, mafia perjudian.. Dilakukan dengan menggunakan pertukaran, spekulasi, bunga. Memperlebar jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin.

Mengacaukan/menghancurkan sistim moral dengan meningkatkan kejahatan, membangkitkan kecanduan akan narkotika, obat bius, minuman keras. Memisahkan manusia dari kepercayaan, agama, adapt, kebiasaan, tradisi, dan dari pemimpin agamanya.

Sistim komunikasi, informasi dirusak, dikacaukan dengan melakukan perusakan pada pers, siaran radio, televise, penerbitan, percetakan, internet, klub.

Sistim sains dan teknologi dirusak, dikacaukan dengan melakukan perusakan pada keingintahuan, metodologi, kurikulum, perusakan pemerintahan, swasta, sipil, militer, nasional, internasional.

Strategi operasi aktivitas Gerakan Yahudi meliputi Contrary, Heteredox, Radicalis, Terroris, Premanis, Competitive, Conflict, Pluralis, Reformis, Irrational Way.

Sarana Gerakan Yahudi adalah uang/emas. Dengan uang/emas Yahudi dapat menguasai, mengendalikan dunia dalam segala hal (dalam politik, militer, ekonomi, iptek, komunikasi, informasi, teknologi, dan lain-lain).

(Dari “Social Research Society Indonesia”)

(BKS0902061000)
Yaudi dulu dan kini

Dulu, Yahudi itu memang semula adalah umat pilihan. “Bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat’ (QS 2:47, 2:122). “Dia telah melebihkan kamu atas segala umat” (QS 7:140). Namun kemudian karena durhaka, mereka dikutuk, dilaknat. “Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknati dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam, disebabkan mereka durhaka den selalu melampaui batas” (QS 5:78). Mereka dikutuk menjadi kera yang hina (QS 2:65, 7:166). Orang-orang yang semula ditinggikan derajatnya, tetapi kemudian cenderung menuerutkan nafsu rendahnya, mereka itu seumpama anjing (simak QS 7:176).

Yahudi mengalami musibah besar. Tanah kelahirannya berpindah-pindah tangan, dikuasai, diduduki olah Babilonia, Assyria, Persia, Romawi. Orang Yahudi hidup terpencar-pencar sebagai orang buangan, orang pelarian. Di Madinah pada awal Islam, Yahudi pernah mendapatkan perlakuan baik dari Islam. Namun karena mereka bertingkah, akhirnya mereka diusuir dari Madinah. Mereka tak punya kekuatan apa-apa, mereka terpecah-pecah (simak QS 59:15-16).

Dimana-mana orang Yahudi hidup dalam pelarian dan pengejaran. Diusir dari satu tempat ke tempat lain. Baru mereka dapat merasakan kehidupan yang damai dan perlindungan di bawah kekhalifahan Turki Utsmani.

Kini, Yahudi memiliki kekuatan politik, militer, ekonomi, informasi. Mereka berasil mewujudkan gagasan Theodore Herzl suatu negara Yahudi merdeka. Mereka memiliki lobi politik. Mereka mengendalkan ekonomi dunia. Bahkan mereka pun merancang peperangan antar bangsa.

(BKS0902080815)
Gerakan Freemasonry

Freemasonry adalah Gerakan Yahudi yang sudah ada sejak zaman nabi-nabi dahulu. Dasarnya adalah Pancasila Yahudi (Khoms Kanon) : Humanisme (Internasionalisme), Demokrasi, osialisme, Monotheisme, Nasionalsme. Diantara aktivitas kegiatannya adalah : Pertama, Shada, yaitu mendirikan, menciptakan agama bar, agama tandingan, ajaran baru, aliran sempalan, aliran sesat di seluruh dunia. Buahnya dapat disaksikan antara lain munculnya berbagai aliran Kristen di Amerika, seperti Gereja Setan, Mormon, Advent, Gereja Anak Tuhan, dan lain-lain. Ahmadiyah di India, yang kini merambat ke Asia Tenggara, ke Eropa. Bahkan Protestan sendiri tampil dengan muatan konsep Ibrani yang lebih menekankan keimanan kepada Perjanjian Lama. Paulus (Saul) sendiri pun bukalah berubah dari Yahdi menjadi pengkut Nabi Isa, malah Pauluslah yang merubah aaran Nabi Isa sehingga menimbukan bencana umat manusia (O.Haseem : “Menaklukkan Dunia Islam”, 1965:82).

Kedua, Onan, yang bertjuan mengekang, menghambat pertambahan keturanan Goyim (yang bukan Yahudi) dan menyuburkan perempuan-perempuan Yahudi. Ketiga, Plotisme, yang bertujuan untuk mendidik alim ulama Plotis yang faham agamanya mengambang, untuk mendangkalkan keyakinan pada agama Islam (Ahmad Dumyathi Bashori : “Prinsip-prinsip Gerakan Zionisme”; AD ElMarzdedeq : “Kabut-kabut Freemasonry Melanda Dunia Islam”, alHuda, halaman 36).

Yahudi dengan Gerakan Freemasonrynya (gerakan bawah tanah Yahudi) secara radikal mendorong timbulnya perperangan yang membawa perubahan peta politik/pemerintahan dalam rangka melaksanakan program Yahudiisme/Zionisme untuk menguasai dunia dan memperbudak Gogyim (bangsa selain Yahudi). Merekalah yang memicu Perang Dunia I dan Perang Dunia II melalui berbagai rekayasa adu domba. Mereka berhasil meruntuhkan kekhilafahan Turki Utsmani melalui anteknya Mustafa Kemal Pasya pada 3 Maret 1924. Mereka pula berhasil menduduki tana Paalestina dan me mproklamirkan berdirinya Negara Israel oleh David Ben Gurion pada 14 Mei 1948 (SYI’AR ISLAM, Edisi X, Februari 2009, halamn 5).

(BKS0902040830)
Yahudi, Demokrasi, Pancasila
Akibat konflik yang terjadi antara gereja dengan gerakan-gerakan pembaru, maka lahirlah pemerintah Perancis pada tahun 1789M. Ini merupakan pemerintah demokrasi pertama yang memerintah atas nama rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, dari rakyat. Demokrasi adalah berkuasanya rakyat, bukan berdasarkan syari’at Allah. Sebelumnya Perancis adalah monarsi absolute, dperintah oleh tirani (thagut) secara sewenang-wenang.
Ada yang berpendapat bahwa orang-orang Freemasonry (organ Yahudi) telah mengeksploitasi kesalahan-kesalahan gereja dan pemerintah Perancis. Mereka membonceng pada gelombang revolusi untuk mencapai tujuan-tujuan yang mungkin bisa mereka raih. Freemasonry didirikan pada 1717 di London oleh imigran Yahudi sebagai gerakan zionis.

Sejumlah orang-orang proletar (kaum jelata) menyerbu penjara Bastille antara lain meneriakkan slogan Freemasonry “Kebebasan, Persamaan dan Persaudaraan” untuk menghilangkan garis pemisah antara agama-agama. Muhammad Iqbal daa bukunya “Pembangnan Kembali Alam Pikiran Islam”, 1983:212, memandang slogan, semboyan “Persamaan, Kesetiakawanan, Kebebasan” sebagai ide kerja TAUHID. Wallahu a’lam.
Ide “persamaan” yang dikumandangkan Revolusi Perancis adalah persamaan di kalangan bangsa kulit putih, di kalangan Nordis, bukan persamaan secara menyeluruh, secara universal. Montesquieu, David Hume, Ernest Renan adalah sebagai sosok rasialis, yang menghina, memandang rendah oarng-orang kulit berwarna. Sosok semacam itu tak layak disebut sebagai tokoh demokrasi, bahkan demokrasi (dari sosok yang tak layak) tak layak dijadikan sebagai acuan. (Simak O Hasem : “Menaklukkan Dunia Islam”, 1965:10).
Gerakan Freemasonry punya prinsip-prinsip yang disebut Khoms Kanon (Pancasila) : Humanisme (internasionalisme), demokrasi, sosialisme, monoteisme, nasionalisme (Simak AD ElMarzdedeq :”Kabut-kabut Freemasonry Dunia Islam”, AlHuda, hal 36; AlChaidar : “Sepak Terjang KW9”, Madani Press, 2000, hal 5; RISALAH, Bandung, No.10, Januari 1985, hal 53-54).
Freemasonry berupaya mengambangkan (plotisma, ingat floating mass) semua ajaran, paham, selain ajaran, paham mereka. Kata-kata monoteisme semata-mata digunakan untuk memikat golongan yang beragama. Freemasnry memandang agama sebagai penghalang, pengambat kemajuan
(BKS0904081130)

Thursday, April 02, 2009

Watak Israel
Semula Yahudi, Bani Israel diberikan kelebihan kemuliaan, kelebihan kehormatan oleh Allah daripada bangsa, umat lain. “Bahwasanya Aku –kata Allah- melebihkan kamu –Bani Israel- atas segala umat” (QS 2:47, 2:122; simak juga QS 7:140).
Namun kemudian mereka durhaka kepada Allah dan melampaui batas, dan tidak melakukan nahi munkar, mencegah kemunkaran. Watak Yahudi, Bani Israel itu suka membuat kemunkaran, berbuat zhalim, menghalangi orang menunaikan perintah Allah dan RasulNya. Suka dan senang melawan para Nabi. Malah nekad membunuh mereka (simak QS 5:70, 3:112, 3:21, 2:91).
Yahudi, Bani Israel itu adalah musuh kebenaran, musuh hidayah, dan musuh orang yang menyeru kepada hidayah. Hatinya keras, kalbunya kasar. Mereka tidak memiliki rasa kasih sayang. Mereka tidak sudi menyerah kepada kebenaran. Akibatnya mereka dikutuk, dilaknat melalui ucapan Nabi Daud dan Nabi Isa (simak QS 5:78-79). Juga disebabkan kezhaliman mereka, maka Allah mengharamkan atas mereka yang dahulunya dihalalkan bagi mereka (simak QS 4:160-161).
Ada juga beberapa orang dari mereka yang berilmu dan beriman kepada Allah. Mereka percaya kepada AlQur:an, kepada Muhammad Rasulullah (Sayid Quthub : “Ancaman Riba dalam Surat AnNisaa (QS 4:162)”, dalam : “Haruskan Hidup dengan Riba”, 1991:110-112; Prof Dr Hamka : “Tafsir AlAzhar”, VI, 1984:66).
Ketika terjadi kemaksiatan di tengah-tengah Bani Israel, dicegah oleh ulama-ulama mereka, dan tidak berhenti. Mendadak para ulama itu juga ikut serta dalam majlis mereka makan minum. Maka Allah menutup hari mereka, dan mengutuk mereka di atas lidah nabi Daud dan Nabi Isa bin Maryam, karena maksiat dan pelanggaran mereka yang melampaui batas”. “Demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, kamu harus tidak membelokkan mereka dan menghentikannya kepada hak belaka” (HR Abi Daud dan atTirmidzi dari Ibnu Mas’ud, dalam Riadhus Shalihin” Imam Nawawi, pasal “Menyuruh Kebaikan dan Mencegah Munkar”; Prof Dr Hamka : “Tafsir AlAzhar”, VI, 1984:338-339; “Tafsir Ibnu Katsir”, II:85; Sayid Quthub : “Keadilan Sosial dalam Islam”, 1994:91).
KH Ifan Zidny alam harian TERBIT, 2 Maret 1994 menulis bahwa ayat-ayat Qur:an yang mengisahkan tentang Bani Israel atau orang-orang Yahudi hampir semuanya mengungkapkan watak-watak kebohongn, keangkuhan, kebencian, kezaliman, pembunuhan, penyimpangan, dan karakter-karakter buruk lainnya (Ridwan Saidi : “Fakta & Data Yahudi di Indonesia Dahulu dan Kini”, 2006:59).
(BKS0607070915)

Wednesday, April 01, 2009

Jaya Suprana bicara Aritmatika Politik
“Meski presiden dipilih langsusng oleh rakyat, UU pemilihan presiden masih memaksakan tiap pasangan calon presiden harus didukung, bahkan resmi dicalonkan parpol atau gabungan parpol yang masih dipersulit klausa : yang memenuhi syarat”.
“Sedahsyat apa pun kemampuan, kepribadian, dan popularitas seseorang capres yang mengabaikan perhitungan aritmatika politik, demi menarik dukungan parpol atau gabungan parpol, dia akan sulit menjadi presiden jika tidak masuk babak final pemilihan langsung”.
“Meski sebutannya megah : Pemilihan langsung oleh rakyat, sebenarnya secara konstitusional parpol masil memiliki kekuasaan dan wewenang absolut untuk memilih dan menentukan siapa layak atau tidak layak dipilih langsung oleh rakyat”.
“Selama UU pemilihan presiden masih memaksakan capres didukung parpol atau gabungan parpol yang memenuhi syarat kuantitatif, rakyat harus rela untuk hanya menerima sisa-sisa capres yang telah dikunyah dan dicerna para parpol atau gabungan parpol”. (KOMPAS, Sabtu, 14 Maret 2009, hal 6, Opini).
Pemilu adalah persoalan politik, masalah Negara. Yang seyogianya ikut pemilu seharusnya adalah para pakar politik, pakar negara, setidaknya yang mengerti persoalan potik, masalah negara. Dengan demikian tidak semua warganegara harus ikut pemilu.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan, DPT Pemilu 2009 telah mereduksi makna reformasi. Semestinya, memilih merupakan hak bagi setiap warganegara, tetapi dengan DPT seolah menjadi kewajiban warga dalam menentukan suara di dalam pemilu (KOMPAS, Sabtu, 28 Maret 2009, hal 15, Umum).
(BKS0903310730)

Antara orientasi pengabdian dan orientasi kekuasaan

Ada yang berorientasi pengabdian dan ada pula yang berorientasi kekuasaan. Bagi yang berorientasi pengabdian, di mana pun bisa berperan mengabdikan, memanfa’atkan yang dimiliki untuk kepentingan bersama. Petani, pedagang, pengusaha, pendidik, dokter, arsitek, tekisi, buruh, karyawan, pegawai, militer, nelayan, dan lainnya bisa mengabdikan, memanfa’atkan yang dimilikinya untuk kepentingan bangsa, negara.

Salah satu contoh yang berorientasi pengabdian adalah Muhammad Yunus dari Bangladesh, peraih Nobel Perdamaian. Harmoko menyebut Muhammad Yunus sebagai pejuang dan pekerja gigih dalam mengentaskan kemiskinan di Bangladesh. Melalui Grameen Bank Prakalpa (semacam proyek Bank Pedesaan) Muhammad Yunus memberikan kredit kepada penduduk miskin. Hasilnya dapat dirasakan oleh penduduk Bangladesh. Muhammad Yunus memerangi kemiskinan melalui kredit bank yang dipimpinnya. Muhammad Yunus bukanlah aktivis dari Lembaga Swadaya Masyarakat, bukan pula seorang politisi, namun tetap menyatu dengan penderitaan rakyat. Muhammad Yunus bisa dijadikan teladan bagi pengentasan kemiskinan (POSKOTA, Senin, 30 Oktober 2006, hal 10, Kopi Pagi : “M Yunus dan Si Miskin” oleh Harmoko. Simak juga SUARA ‘AISYIYAH, No.1, Th ke-84, Januari 2007, hal 31, “Kesrempet”. “Dokter ekonomi yang malas blamana tak mampu mengangkat derajat hidup warga melarat”).

Barrack Obama membuktikan politik pengabdian. Ia cari lowongan untuk penganggur, mendirikan pusat pendidikan remaja, memaksa gubernur membongkar asbestos karena bahan bangunan itu sumber kanker, memperluas anti kenakalan remaja, membuat sistem manajemen pembuangan sampah, serta memperbaiki jalan rusak dan selokan yang tersumbat (KOMPAS, Sabtu, 5 Januari 2008, hal 13, “Sebuah Tuntutan Perubahan”, oleh Budiarto Shambazy).

Romomangun menata perkampungan kumuh sepanjang Kalicode Yogyakarta dan penghuninya menjadi lokasi yang asri berwawasan arsitektur dengan penghuninya yang terangkat harkat-martabatnya.

Bagi yang berorientasi kekuasaan, maka “pengabdian” hanyalah kemasan untuk memoles kehausannya akan kekuasaan. Yang berorientasi kekuasaan, hanya berupaya memenuhi kerakusannya akan kekuasaan. Ia tak pernah menyatu dengan penderitaan raykat, tak pernah merasakan penderitaan rakyat. Bagaimanapun banyak perusahaannya, bagaimanapun berlimpah kekayaannya, ia tak pernah memikirkan untuk memanfa’atkan kekayaannya itu untuk mengurangi pengangguran, untuk mengurangi kemiskinan, penderitaan rakyat, untuk menanggulangi bencana. Dalam benaknya hanyalah untuk memanfa’atkan kekayaanya untuk mendapatkan kekuasaan. Dengan kekuasaan, ia dapat menguasai, mengendalikan semuanya. Segala jalan bisa ditempuh untuk mendapatkan kekuasaan.

Pemimpin yang berorientasi kekuasaan, kebijakannya tak pernah berpihak kepada rakyat. Seluruh kebijakannya hanya untuk kepetingan diri. Acuannya adalah ajaran Machiavelli. sedangkan yang berorientasi pengabdian, kebijakannya berpihak kepada rakyat. Di kalangan Islam, acuanya adalah Muhammad Rasulullah saw, Umar bin Khaththab, Umar bin Abdul Aziz. Di kalangan Kristen, acuannya adalah Yesus Kristus. Di kalangan Hindu, acuannya bisa Mahatma Ghandi.

Sedikit di kalangan penguasa adalah mereka yang dikenal dengan despot yang arif. Sejarah mencatat adanya penguasa yang punya rasa pengabdian yang disebut dengan despot yang arif, yang bijak, yang cerdas seperti yang ditampilan oleh Peter yang Agung 1689-1725) dan Katharina II (162-1796) dari Rusia, Friedrich II Agng (1740-1786), Joseph II (1765-1790) dari Prusiaa (Jerman).

Secara umum, raja-raja Jawa sejak Mpu Sindok (sebelumnya Sanjaya) tampil sebagai despot yang arif, yang bijak, yang cerdas (Anwar Sanusi : “Sejarah Indonesia untuk Sekolah Menengah”, I, 1954:22,28).

Prof Dr A Syalabi dalam bukuna “ Negara dan Pemerintahan dalam Islam” (hal 38) menls bahwa kewajban yang utama dari pemerintah Islam ialah bekerja untuk kebahagiaan rakyat. Pemerintah Islam harus berusaha agar rakyat senang. Pemerintah haruslah berjaga-jaga agar rakyat dapat tidur dengan aman dan tenteram.

Islam membawa prinsip-prinsip yang lebih murni dari pada yang dicita-citakan setiap orang. Prinsip-pirnsip itu dapat disimpulkan dalam beberapa patah kata saja. Pertama, keadilan. Kedua, Kepala Negara yang miskin.

Islam menyerukan persamaan di waktu sistem hidup berkasta-kasta telah berurat berakar di seluruh penjuru alam. Islam menyerukan keadilan di kala keadilan itu dipandang suatu kelemahan dan kehinaan.

Islam menyeru agar seorang Kepala Negara bekerja untuk kebahagiaan rakyat, bukan untuk kebahagiaan dirinya sendiri. Islam menciptakan Kepala Negara model baru yaitu Kepala Negara yang miskin. Kepala Negara yang harta kekayaannya habis dibelanjakannya pada jalan Allah, untuk kepentingan umat. Kepala Negara yang hidupnya sangat sederhana, sandang, pangan, papan yang dipakainya sama dengan yang dipakai orang-orang miskin (“Sejarah Kebudayaan Islam”, jilid I, hal 338-329).

(BKS0612040630)

Belajar memahami maunya Allah
(Belajar membuka tabir rahasia ilmu dan kehendak Allah)

“Dan Aku (kata Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu” (QS 51:56).

“Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendakiNya, dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya” (QS 16:93).

“Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat” (QS 11:118).

“Sekiranya Allah menghendaki, niscaa kamu dijadikanNya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberianNya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan” (QS 548).

Seluruh malaikat yang dciptakan Allah mengabdi kepadaNya (QS 2:1). Namun manusia yang diciptakan Allah hanya sebagian kecil yang mengabdi kepadaNya. Padahal semuanya itu diciptakan Allah untuk mengabdi kepadaNya (QS 51:56).

Allah Maha Kuasa. Allah bisa menciptakan dunia in seperti sorga, aman, tenteram, damai, sentosa, sejahtera. Tapi Allah menghendaki agar manusia itu aktif bergerak dnamis, kreatf menciptakan keamanan, ketenteraman, kesentosaan, kesejahteraan di dunia ini, bukan bersikap statis, pasif, apatis. Dunia ini diciptakan Allah untuk perjuangan, bukan untuk bersenang-senang. Hasilnya dipetik nanti di akirat.

Allah Maha Kuasa. Kuasa merubah sikap mental namruz, Fir’aun, Penguasa Romawi, Abu Lahab dari syirik ke tauhid, dari zhalim ke adil. Namun Allah tak melakukan itu. Ia mengutus utusanNya Ibrahim, Musa, Isa Muhammad saw untuk melakukan tugas itu. Namun semua utusanNya tak berhasil merubah sikap buruk mental mereka itu.

Allah memberikan kerajaan kepada orang yang Ia kehendaki dan Ia cabut kerajaan dari orang yang Ia kehendaki. Ia muliakan orang yang Ia kehendaki, dan Ia hinakan orang yang Ia kehendaki (QS 3:26).

Allah Maha Kuasa. Kuasa memberikan kekuasaan kepada Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad. Tapi Allah tak memberikan kepada mereka. Allah memberikannya kepada Namruz, Fir’aun, Penguasa Romawi, Abu Lahab.

Allah Maha Kuasa. Kuasa menyelamatkan Ibrahim dari api unggun, menyelamatkan Yunus dari santapan ikan. Kuasa menyelamatkan Ayub dari penyakit, menyelamatkan Zakaria dari gergaji, menyelamatkan Muhammad senjata Quraisy pada perang Uhud. Namun Allah membiarkan Ayub menderita sakit, membiarkan Zakaria kepalanya digergaji penguasa Romawi, membiarkan Muhammad kena lemparan senjata kafir Quraisy.

Allah menyediakan sorga dan neraka. Ini berarti Allah menghendaki mada manusia yang baik saleh, yang akan menjadi penghuni sorga, dan ada manusia ang jahat, taleh, yang akan menjadi penghuni neraka. Oleh karena Allah itu Maha Kuasa, maka Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuatNya, dan merekalah yang ditanyai” (QS 21:23).

Disebutkan bahwa yang mencoba membuat seperti buatan Allah adalah oang zhalim (HR Bukhari, Muslim dari Abi Hurairah, dalam “Riadhus Shalihin”, Imam nawami, “Haram menggambar binatang”. Yang membuat gambar akan disiksa Allah di hari kiamat, dan diperintahkan supaya menghidupkan yang digambarnya” (HR Bukhari, Muslim dari Ibn Umar, idem, simak juga “Fathul Majid” Syaikh Abdurrahman, 2007:928, Bab : “Para Perupa Makhluk Bernyawa”).

Allah Maha Kuasa. Apakah Allah merasa tersaingi oleh manusa yang membuat gambar ? Apaah Allah merasa perlu menunggu sampai hari kiamat untuk menghukum ang membuat gambar ? Apaka Allah merasa tak perlu untuk segera mencegah agar tak sampi mereka itu membuat gambar ?

Malaikat menyaksikan bahwa makhluk yang diciptakan Allah, yang satu memangsa yang lain. Yang satu menumpahkan darah ang lain. Yang satu mersak yang lain. Homo homini lupus. Padaal mereka (malakat) itu senantiasa bertasbih memuji mensuscikan Allah. Namun Allah tak menyangkal yang disaksikan aaikat itu, karena Allah punya padangan lain, “Ia Maha Mengetahui”.

Ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata : “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan”. Tuhan berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS 2:30).

Dari ayat tersebut dipahami bahwa Allah tak menginginkan suasana damai, aman, tenteram, sentosa, tapi suasana homo homini lupus, yang satu memangsa yang lain.

Emha Ainun Nadjib menulis : Untunglah, kata sejumlah orang mulia yang cerdik cendekia : Allah sendiri itu Maha Humor. Sudah enak-enak hidup sendiri, kok bkn macam-macam makhluk anglucu-lucu begini. Apa Dia kesepian. Adam sudah nyaman-nyaman di srga, dibiarkan tercampak ke bumi. Kok luc. A Qldi saja kk ndak boleh dmakan. Mbok, ya bar. Apa sih ruginya han kehlangan sebji Qldi ? Mbok biarkan Adam kawin sama awa di surga, pengantn dan pesta sampai anak turnannya sekarang ni. Kenapa makhluk-makluk itu harus menunggu terlal lama untuk memperoleh kesempatan bercengkerama mesra denganNa. Lucu. Pakai bikin Iblis-Setan segala “Surat Kepada Kanjenga Nabi”, Mizan, Bandung, 1997:182, dari SUARA MERDEKA, 25 September 1992). Jawaban semuana itu terkandng dalam Ak mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” , QS 2:30).

(BKS0801280645)

Generasi Cuek

Terprogram atau tidak, yang pasti adalah bahwa Yahudi-Israel-Zionis dan Nasrani-protestan-Anglo Sakson Internasional bersekongkol, berkolaborasi, berkonspirasi menjadikan generasi Islam kini menjadi generasi cuek, cuek terhadap Islam, Qur:an, Allah. Mereka sangat pro-aktif menyebar, memfasilitasi aksi-aksi anti syar’iyah, anti jihad, anti poligami, pro kristenisasi, pro prostitusi, pro aborsi, pro pornografi, pro demoralisasi, pro liberalisasi (vrijdenker), pro free intercourse (vrijomgang).

Disadari atau tidak, yang pasti adalah bahwa Olahraga, Keseniaan, Pariwisata, Pesatapora sangat ampuh sebagai media menciptakan generasi Islam yang cuek terhadap Islam.

Di mana pun dan kapan pun, konser music, kampanye terbuka, pesta olahraga menyebabkan orang Islam tak peduli lagi dengan waktu-waktu shalat.

Aktivitas penciptaan generasi Islam yang cuek terhadap Islam dilakukan dengan berbagai bentuk. Bisa berbentuk aksi liberaalisasi (aksi kebebasan beragama), aksi pemurtadan, dan lain-lain.

Untuk mengaantisipasi, menangkal aksi pemurtadan disebutkan antara lain dengaan menguatkan akidah ummat melalui ta’lim, menggalaaaaaaang ukhuwah yang riil, memberdayakan ormas-ormas Islam, menyelenggarakan kaderisasi da’I, menggalang kekuatan ulama, dan lain-lain (SUARA MUSLIM, Edisi 11/III-IV/2009M/1430H:20). Namun tanpa disebutkan rinciannya, judul (petunjuk pelaksanaan)nya.

Menurut Husein Umar, umat Islam mengarah kepada disintegrasi dan perpecahan, tidak punya jati diri (idem, hal 3). Siapa dan bagaimana cara konkritnya menggalang ukhuwah Islamiyah yang riil ? Berapa banyaknyaa umat Islam yang tak tersentuh oleh ta’lim, oleh da’I ? Bagaimana cara mengatasinya ?

Barangkali alah satu caranya adalah dengan menrbitkan buku-buku tipis murah di bawah Rp.5.000 seperti yang dijual oleh penjual buku gendongan di atas bus dan dari rumah ke rumah. Seri pertama mengenai akidah seorang Muslim, memuat penjabaran dari ayat Kursi dan surah Ikhlash. Seri kedua mengenai musuh-musuh Islam secara akidah (ideologis, akidah syirik), antara lain mengacu pada karya Muhammad bin Abdul Wahhab. Seri ketiga mengenai keunggulan Islam dalam segal segi serta kelicikan-kelicikan musuh-mush Islam, antara lain bias mengacu pada “Islam Ruh alMadaniyah” (Islam pembawa peradaban, Semangat Madani Islam) Mushthafa alGhalayaini.

(BKS0903231220)

Kesadaran ideologis beragama

Sungguh menarik mengamati peta wilayah dan peta politik Maluku antara Kekuatan Teritorial dan Genealogi Agama yang disajikan oleh Litbang Kompas, Antonius Purwanto dan Bambang Setiawan (KOMPAS, Sabtu, 28 Februari 2009, hal 8, Mandat Rakyat 2009).

Maluku disebutkan sebagai wilayah pertautan yang kental antara tradisi, agama dan politik. Segregasi area kebudayaan dan dominasi agama mencerminkan kekuatan politik yang berbeda. Wilayah-wilayah yang kekuatan pemilih Kristen dominan, cenderung menjadi wilayah yang sulit berubah. Pemilih Kristen fanatic terhadap agamanya dan solid terhadap komunitasnya. Wilayah-wilayah yang pemilih Muslim dominan, denderung lebih mudah berubah. Pemilih Muslim labil terhadap agamanya dan rapuh kesetiakawanannya. Wilayah yang dominasi Kristen lebih kuat, cenderung menjadi wilayah yang mendukung ideologi nasionalis persatuan (PDIP). Wilayah dengan dominasi Islam kuat, cenderung mendukung partai berideologi nasionalis pembangunan (Golkar plus). Pemilih Muslim cenderung mencair, avonturir, pragmatis, tak lagi ideologi sentries.

Bercermin dari kondisi pemilih di Maluku tersebut, barangkali secara nasional tak akan begitu berbeda. Pemilih Kristen fanatik, solid, kompak, kental ideologinya. Pemilih Muslim labil, cair, avounturir, pragmatis.

Segitiga ideologi Indonesia tetap saja tak beranjak dari nasionalis-demokrat, nasionalis-sosialis dan nasionalis-Islam. Menurut pengamat politik LIPI Syamsuddin Haris saat ini tak ada momentum bagi bersatunya partai-partai Islam (MONITOR, Edisi 38 Tahun I/18-24 Maret 2008, hal 15, Analisis Pengamat).

(BKS0903041645)