Site Feed

Search Engine Optimization and SEO Tools

Wednesday, April 01, 2009

Kesadaran ideologis beragama

Sungguh menarik mengamati peta wilayah dan peta politik Maluku antara Kekuatan Teritorial dan Genealogi Agama yang disajikan oleh Litbang Kompas, Antonius Purwanto dan Bambang Setiawan (KOMPAS, Sabtu, 28 Februari 2009, hal 8, Mandat Rakyat 2009).

Maluku disebutkan sebagai wilayah pertautan yang kental antara tradisi, agama dan politik. Segregasi area kebudayaan dan dominasi agama mencerminkan kekuatan politik yang berbeda. Wilayah-wilayah yang kekuatan pemilih Kristen dominan, cenderung menjadi wilayah yang sulit berubah. Pemilih Kristen fanatic terhadap agamanya dan solid terhadap komunitasnya. Wilayah-wilayah yang pemilih Muslim dominan, denderung lebih mudah berubah. Pemilih Muslim labil terhadap agamanya dan rapuh kesetiakawanannya. Wilayah yang dominasi Kristen lebih kuat, cenderung menjadi wilayah yang mendukung ideologi nasionalis persatuan (PDIP). Wilayah dengan dominasi Islam kuat, cenderung mendukung partai berideologi nasionalis pembangunan (Golkar plus). Pemilih Muslim cenderung mencair, avonturir, pragmatis, tak lagi ideologi sentries.

Bercermin dari kondisi pemilih di Maluku tersebut, barangkali secara nasional tak akan begitu berbeda. Pemilih Kristen fanatik, solid, kompak, kental ideologinya. Pemilih Muslim labil, cair, avounturir, pragmatis.

Segitiga ideologi Indonesia tetap saja tak beranjak dari nasionalis-demokrat, nasionalis-sosialis dan nasionalis-Islam. Menurut pengamat politik LIPI Syamsuddin Haris saat ini tak ada momentum bagi bersatunya partai-partai Islam (MONITOR, Edisi 38 Tahun I/18-24 Maret 2008, hal 15, Analisis Pengamat).

(BKS0903041645)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home