Belajar menyimak teks (matan) hadits
Catatan
serbaneka asrir pasir
Belajar menyimak teks (matan) hadits
Dalam usia sudah lebih tujuh puluh tahun, isteri saya
mencoba belajar mengetik, menulis menggunakan komputer pinjaman dari seoang
keponakan. Saya iktu-ikutan turut membantu, menolongnya. Adakalanya ikut
mencarikan, menemukan ayat-ayat Quran dan Hadits-hadits Rasulullah saw yang
dicomot (diunduh, didownload) dari situs http://kitab_kuning.blogspot.com
yang terhimpun, terkoleksi dalam suatu mausu’at yang terdiri dari 20 kitab
hadits.
Saya sendiri tak mengerti bahasa
Arab, hanya sekedar mengenal bahasa Arab dasar yang sangat minim. Dengan hanya
memiliki pengetahuan dasar bahasa Arab yang sangat minim itu, saya meraba-raba
mencari teks (matan, naskah) hadits yang diperlukan sebagai rujukan tulisan
oleh isteri saya dari mausu’at digital tersebut. Pernah mencari hadits yang maknanya,
maksudnya “Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua hal (panduan hidup). Kamu
sekalian tak akan tersesat bilamana kamu sekalian berpegang kepada keduanya,
yaitu Kitabullah dan Sunnah RasulNya”. Namun saya gagal, tak berhasil menemukan
teks (redaksi, matan) yang bermakna seperti itu. Yang saya temukan hanyalah
hadits yang menyebutkan bahwa yang ditinggalkan oleh Rasulullah saw itu adalah
Kitabullah dan Ahlul Bait, dalam “Mustadrak” AlHakim dari Zaid bin Arqam, pada
kitab Makrifah Shahabat, hadits no.4577. Seangkan hadtis sebelumnya, hadits
no.4576 menggunakan lafal “tsaqalain”, dan bukan “amrain”.
Pernah pula mencari hadits yang
maknanya, maksudnya “Peliharalah yang lima
sebelum datang yang lima”.
Hadits tersebut ditemukan dalam “Mustadrak” AlHakim, kitab ArRiqa, hadits
no.7846 dari Ibnu Abbas, dalam “Mushanil” Ibnu Syaibah, kitab AzZuhd, hadits no
18/19, dalam “Fathul Bary” Ibnu Hajar, kitab ArRiqaq, komentar hdits no.6053.
Sehubungan dengan hadits no.6053 yang maknanya, maksudnya “Hiduplah di dunia
seolah-olah bagai orang asing atau sebagai musafir”, ketika mengomentari,
mensyarah sanad hadits tersebut, Ibnu Hajar menyebutkan nama Ulama Hadits yang
menemukan tadlis (penyamaran) dalam sanad hadits tersebut. Lafal ‘haddatsani”
(telah memberitakan kepadaku) aalah tadlis (penyamaran) dari lafal “’an”
(dari).
A Qadir Hasan dalam kitabnya “Ilmu
Musthalah hadits” menyebutkan bahwa di dalam kitab Bukhari terdapat 1341 hadits
Mu’allaq dan dalam Shahih Muslim ada sedikit. Hadits Mu’allaq aalah hadits yang
awal sanadnya gugur seorang rawi atau lebih secara berturut-turut. Hadits
Mu’allaq itu hukumnya lemah, tidak boleh dipakai sebagai rujukan. Juga
disebutkan bahwa dalam Kitab Bukhari dan Muslim terdapat riwayat Mudallas,
tetapi riwayat-riwayat itu di bab lain dan di temapt lain, ada sanadnya yang
tidak Mudallas. jadi boleh dikatakan tidak ada hadits Mudallas yang tersendiri
dalam kedua-dua kitab itu. Hadits Mudallas adalah hadits yang sadanya samar
(hal 92,93,99,107).
Kritikan
dan jawaban atas keijma’an/kesahihan hadits-hadits Bukhari dapat disimak antara
lain dalam ALMUSLIMUN, Bangil, No.215, hal 66-71.
(written
by sicumpaz@gmail.com at BKS1105190830)
Labels: catatan serbaneka
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home