Site Feed

Search Engine Optimization and SEO Tools

Wednesday, April 08, 2009

Watak Israel
Semula Yahudi, Bani Israel diberikan kelebihan kemuliaan, kelebihan kehormatan oleh Allah daripada bangsa, umat lain. “Bahwasanya Aku –kata Allah- melebihkan kamu –Bani Israel- atas segala umat” (QS 2:47, 2:122; simak juga QS 7:140).
Namun kemudian mereka durhaka kepada Allah dan melampaui batas, dan tidak melakukan nahi munkar, mencegah kemunkaran. Watak Yahudi, Bani Israel itu suka membuat kemunkaran, berbuat zhalim, menghalangi orang menunaikan perintah Allah dan RasulNya. Suka dan senang melawan para Nabi. Malah nekad membunuh mereka (simak QS 5:70, 3:112, 3:21, 2:91).
Yahudi, Bani Israel itu adalah musuh kebenaran, musuh hidayah, dan musuh orang yang menyeru kepada hidayah. Hatinya keras, kalbunya kasar. Mereka tidak memiliki rasa kasih sayang. Mereka tidak sudi menyerah kepada kebenaran. Akibatnya mereka dikutuk, dilaknat melalui ucapan Nabi Daud dan Nabi Isa (simak QS 5:78-79). Juga disebabkan kezhaliman mereka, maka Allah mengharamkan atas mereka yang dahulunya dihalalkan bagi mereka (simak QS 4:160-161).
Ada juga beberapa orang dari mereka yang berilmu dan beriman kepada Allah. Mereka percaya kepada AlQur:an, kepada Muhammad Rasulullah (Sayid Quthub : “Ancaman Riba dalam Surat AnNisaa (QS 4:162)”, dalam : “Haruskan Hidup dengan Riba”, 1991:110-112; Prof Dr Hamka : “Tafsir AlAzhar”, VI, 1984:66).
Ketika terjadi kemaksiatan di tengah-tengah Bani Israel, dicegah oleh ulama-ulama mereka, dan tidak berhenti. Mendadak para ulama itu juga ikut serta dalam majlis mereka makan minum. Maka Allah menutup hari mereka, dan mengutuk mereka di atas lidah nabi Daud dan Nabi Isa bin Maryam, karena maksiat dan pelanggaran mereka yang melampaui batas”. “Demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, kamu harus tidak membelokkan mereka dan menghentikannya kepada hak belaka” (HR Abi Daud dan atTirmidzi dari Ibnu Mas’ud, dalam Riadhus Shalihin” Imam Nawawi, pasal “Menyuruh Kebaikan dan Mencegah Munkar”; Prof Dr Hamka : “Tafsir AlAzhar”, VI, 1984:338-339; “Tafsir Ibnu Katsir”, II:85; Sayid Quthub : “Keadilan Sosial dalam Islam”, 1994:91).
KH Ifan Zidny alam harian TERBIT, 2 Maret 1994 menulis bahwa ayat-ayat Qur:an yang mengisahkan tentang Bani Israel atau orang-orang Yahudi hampir semuanya mengungkapkan watak-watak kebohongn, keangkuhan, kebencian, kezaliman, pembunuhan, penyimpangan, dan karakter-karakter buruk lainnya (Ridwan Saidi : “Fakta & Data Yahudi di Indonesia Dahulu dan Kini”, 2006:59).
(BKS0607070915)

Bahaya Yahudi

Yahudiisme adalah gerakan maeralistis yang tidak percaya kepada Allah, Hari Kemudian dan nilai-nilai kerohanian serta akhlak. Yahaudiisme tak kenal dengan moral, etika, sopan santun. Karena mereka telah melanggar aturan Allah yang ditetapkan bagi mereka, maka jadilah mereka itu punya watak, karakter, kepribadian monyet (Simak antara lain QS 2:65). Mereka tak kenal dengan kemanusiaan. Siapa saja, dan apa saja yang mereka pandang akan mengganggu eksistensi Negara Israel akan mereka tumpas habis, akan mereka lenyapkan, akan mereka musnahkan dengan segala cara, Diri mereka taki punya hati nurani. (Simak SYI’AR ISLAM, Bekasi, Edisi X Februari 2009, Hal 20, tentang Fakta-Fakta Kebiadaban Yahudi).



Yahudiisme adalah gerakan ang memperalat agama, undang-undang dan adapt-istiadat dalam memenuhi nafsu loba dan rakus. Semuanya hanya untuk keserakahan, kerakusan, kelobaan, ketamakan mereka. Mereka menjalankan politik Machiavelisme yang membolehkan melakukan pelanggaran akhlak, seperti membunuh, merusak, mengancam demi untk mencapai tujuannya. Segala cara bleh dilakukan untuk mencapai tujuan. Tujuan menghalalkan segala cara. Bagi orang Yahudi, tidak ad agama selaim memenuhi nafsu loba dan rakus.

Yahudiisme adalah gerakan permushan Yang menimbulkan peperangan dan saling bermusuhan di antara golongan-golongan. Di permukaan antara mereka kelihatan kompak bersatu padu, tetapi di hati mereka saling terpecah belah (Simak antara lain QS 57:19). Karena kedurhakaan dan kekafiran mereka terhadap Allah, maka di antara mereka akan timbul permusuhan dan kebencian sesama mereka sampai hari kiamat. Mereka selalu saja menyalakan, mengobarkan api peperangan, menyulut peperangan, membuat kerusakan (Simak antara lain QS 5:64).

Orang Yahudi tela merobohkan segala-galanya, telah membuat anak-anak menjadi yatim piatu, telah melakukan halocoust, pengusiran, pembantaian. Tujuan pokok Yahudi ialah ingin hidup sebagai bangsa dengan menghancurkan umat beragama, umat yang mengenal kerohaniaan, moral, akhlak. Yahudiisme mengancam orang-orang Arab, orang-orang Muslim.

Gerakan Yahaudiisme bergerak dengan meminta bantuan keada komunisme di samping juga meminta bantuan kepada negara-negara demokrasi Barat Kristen. Orang Yahudi menjadi tiang utama gerakan komunis di Eropah dan Amerika. Bahkan gerakan spionase yang membawa kegoncangan di Amerika, Inggeris dan negara Barat Kristen lainnya juga dipimpin oleh tokoh-tokh Yahudi. Orang-oang Yahudi yang belum terbuka kedoknya masih banyak di Eropah dan Amerika. Orang-orang Yahudi banyak yang tergolong sebagai pengkhianat, tak bisa dipercayai.

Unsur-unsur Yahudi yang kuat itulah yang kini sedang mengendalikan politik Barat Kristen dan berusaha menguasai beberapa tokoh, kepala pemerintahan, anggota parlemen dan lain-lain di Eropah dan Amerika. Unsur-unsur ini juga akan melakkan hal yang sama di negara-negara Arab dan negara-negara Muslim. (Petikan terjemahan pidato Dr Musthafa asSiba’i yang disampaikan dalam Kongres Gabungan Islam Kristen di Bahandoum, Libanon, pada tanggal 22 sampai 27 April 1954, dalam “Sistem Masyarakat Islam”, saduran HA Malik Ahmad, terbitan Pustaka AlHidayah, 1987:258-261).

Agen intel Yahudi Mossad bisa menyusup ke sarang lawannya tanpa ketahuan (MAHKAMAH, Edisi IV, Januari 2009, hal 5, “Intelijen”, oleh Irawan Santoso). Tom Peter Lamto, anggota Kongres Amerika, pria kelahiran Yahudi Hungaria 1 Februari 1928, adalah pendukung utama Israel di parlemen Amerika dan sangat bersemangat mengacak-acak negara-negara Arab di Timur Tengah( idem, hal 50, “Empat Serangkai Paman Sam”). Di Amerika Tom Lamto pernah “Menipu” parlemen Amerika (idem, hal 52, “Kisah Skandal Perawat Nuriyah”).

Adian Husaini (dalam SUARA MUSLIM, Bekasi, Edisi 09/I/2009) membahas “Mengapa Kita Kalah ?”. Dari sudut sejarah berdirinya negara Israel, barangkali perlu pula ada pembahasan “Mengapa Yahudi begitu ulet, tekun, teguh, gigih memperjuangkan Tanah yang Dijanjikan ?”. Dan dari sudut sejarah ormas dan porpol Islam di Indonesia, barangkali perlu pula ada pembahasan “Mengapa perjuangan tegaknya syari’at Islam di Indonesia semakin lemah, semakin mengendor ?”. Padahal umat Islam itu terunggul (QS 3:139, 47:35), sedangkan umat lain itu terpecah (QS 59:14, 3:110).

Dari sudut sejarah perjuangan ummat Isam perlu pla ada pembahasan “ Mengapa gagasan Datul Islam Kartosoewirjo hancurlebur berantakan, tenggelam tanpa kembali ?”. “Mengapa Darul Islam Alchaidar mati terhenti di tengah jalan ?”. Padahal ia adalah media Islam Radkal yang memberian pendekatan Militant Journalism, yang konsisten pada pemikiran yang “mengakar”, objective, dari kalangan Islam radikal, reformis, progresif, revolusiner, intelelegensia, yang menyuarakan tafsiran mengenai perlunya Negara Islam Madinah ditelaah, dikaji, diaktualisasikan.

Semangat anti Yahudi di Eropah mendorong Yahudi mendirikan Negara Islam. Namun semangat anti Islam di Barat tak mendorong Islam mendirikan Darul Islam. Kenapa ? Mahatir Mohammad di KTT OKI di Kualalumpr (16/10/2003) sda mengingatkan akan bahaya kekuasaan Yahudi di dunia, dan menyerukan agar umat Islam belajar dari sejarah Yahudi, bangsa kecil yang mengalami penindasan selama ribuan tahun bisa berhasil menjadi salah satu kekuatan dunia, kekuatan militant dengan menggunakan otak (SUARA MUSLIM Edisi 09/I/2009, hal 19).

(BKS09011020)
Bahaya Gerakan Yahudi

Yahudi memandang bahwa merekalah yang berhak berkuasa di dunia ini, karena merekalah manusia pilihan Tuhan, sedangkan yang bukan Yahudi (yang Goyim) hanyalah objek untuk dikuasai.

Prinsip-prinsip dasar gerakan Yahudi tersimpul pada Pancasila Yahudi (Khoms Kanon), yaitu : Humanisme (Internasionalisme), Demokrasi, Sosialisme, Monotheisme, Nasionalisme.

Yahudi tak mengenal Tuhan. Bagi Yahudi, tuhannya adalah materi. Manusia di atas segala-galanya. Semua ditentkan oleh manusia sendiri, bukan oleh yang lain. Norma, nila pun ditentukan oleh manusia. Namun Yahudi tak punya peri kemanusiaan. Manusia dalam pandangan Yahudi hanyalah manusia Yahudi, sedangkan yang bukan Yahudi bukanlah manusia.

Target, tujuan Gerakan Yahudi adalah membentuk suatu “Tatanan Dunia Baru” (Novus Ordo Saelorum) di bawah pimpinan Yahudi, karena amerekalah umat pilihan Tuhan untuk memimpin dunia ini. “Per Me Reges Regnant” (Melalui aku, Raja memerintah). Menambil alih tampuk kekuasaan politik di seluruh dunia secara serentak (Super Government Zionisme). Mendirikan kerajaan Yahudi Raya dengan raja, pucuk pemerintahannya dari keturunan Daud dan penasehat kerajaan dari pemkapemuka Yahudi yang menguasai seluruh dunia (Kerajaan King David).

Metoda, cara untuk mencapai target, tujuan tersebut bsa dengan memanipulasi, menyamarkan, meragkan, merekayasa kebenaran, mencapuradukkan kebenaran dengan kebatilan, mengacaukan kebenaran. Ini bisa dilakukan dengan kekuatan, kekuasaan, paksaan, ancaman, infiltrasi, penyuapan, provokasi, intimidasi, pemutarbalikkan fakta.

Aktivitas Kegiatan Gerakan Yahudi menciptakan, memanfa’atkan permusuhan, berbencian, perusakan. Merusak, mengacaukan segala tatanan (tatanan politik, militer, hukum, ekonomi, sosal, budaya, nilai, moral, spiritual, pendidikan, informasi, teknologi, dan lain-lain). Menciptakan tasykik, tasywih, tanwib, ta’rib, tahrif, tadhlil, takhwif, tazyin.

Menciptakan, memanfa’atkan pertentangan-pertentangan, perbenturan, konflik, persaingan, penyimpangan, penyelewengan, penyesatan, permusuhan, peperangan, kejahatan dalam segala hal (dalam Kristen, Islam, filsafat, ideology, ekonomi, politik, hukum, parpol, ormas, pemerintahan, negara, kebudayaan, agama, pers, pendidikan, dan lain-lain). Menyulut, memicu api permusuhan, perperangan, sehingga tercipta perubahan peta politik/pemerintahan. Menimbulkan suasana ketakutan. Mengacaukan pola pikir. Memicu, memanfa’atkan ajaran, aliran baru. Menciptakan, memanfa’atkan hal-hal yang tak rasional (mistik, mitikal).

Mengacaukan, menghancurkan sistim politik Goyim (yang bukan Yahudi) dengan menguasai media informasi, menghasilkan intelek yang penurut, melakukan taktik divide et impera, mengobarkan pertentangan di segala lapisan.

Menghancurkan/mengacakan sistim eknomi Goyim (yang bukan Yahudi) dengan mengacaukan sistim moneter/keuangan, mempermainan bursa, pasar, perbankan, mafia perjudian.. Dilakukan dengan menggunakan pertukaran, spekulasi, bunga. Memperlebar jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin.

Mengacaukan/menghancurkan sistim moral dengan meningkatkan kejahatan, membangkitkan kecanduan akan narkotika, obat bius, minuman keras. Memisahkan manusia dari kepercayaan, agama, adapt, kebiasaan, tradisi, dan dari pemimpin agamanya.

Sistim komunikasi, informasi dirusak, dikacaukan dengan melakukan perusakan pada pers, siaran radio, televise, penerbitan, percetakan, internet, klub.

Sistim sains dan teknologi dirusak, dikacaukan dengan melakukan perusakan pada keingintahuan, metodologi, kurikulum, perusakan pemerintahan, swasta, sipil, militer, nasional, internasional.

Strategi operasi aktivitas Gerakan Yahudi meliputi Contrary, Heteredox, Radicalis, Terroris, Premanis, Competitive, Conflict, Pluralis, Reformis, Irrational Way.

Sarana Gerakan Yahudi adalah uang/emas. Dengan uang/emas Yahudi dapat menguasai, mengendalikan dunia dalam segala hal (dalam politik, militer, ekonomi, iptek, komunikasi, informasi, teknologi, dan lain-lain).

(Dari “Social Research Society Indonesia”)

(BKS0902061000)
Yaudi dulu dan kini

Dulu, Yahudi itu memang semula adalah umat pilihan. “Bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat’ (QS 2:47, 2:122). “Dia telah melebihkan kamu atas segala umat” (QS 7:140). Namun kemudian karena durhaka, mereka dikutuk, dilaknat. “Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknati dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam, disebabkan mereka durhaka den selalu melampaui batas” (QS 5:78). Mereka dikutuk menjadi kera yang hina (QS 2:65, 7:166). Orang-orang yang semula ditinggikan derajatnya, tetapi kemudian cenderung menuerutkan nafsu rendahnya, mereka itu seumpama anjing (simak QS 7:176).

Yahudi mengalami musibah besar. Tanah kelahirannya berpindah-pindah tangan, dikuasai, diduduki olah Babilonia, Assyria, Persia, Romawi. Orang Yahudi hidup terpencar-pencar sebagai orang buangan, orang pelarian. Di Madinah pada awal Islam, Yahudi pernah mendapatkan perlakuan baik dari Islam. Namun karena mereka bertingkah, akhirnya mereka diusuir dari Madinah. Mereka tak punya kekuatan apa-apa, mereka terpecah-pecah (simak QS 59:15-16).

Dimana-mana orang Yahudi hidup dalam pelarian dan pengejaran. Diusir dari satu tempat ke tempat lain. Baru mereka dapat merasakan kehidupan yang damai dan perlindungan di bawah kekhalifahan Turki Utsmani.

Kini, Yahudi memiliki kekuatan politik, militer, ekonomi, informasi. Mereka berasil mewujudkan gagasan Theodore Herzl suatu negara Yahudi merdeka. Mereka memiliki lobi politik. Mereka mengendalkan ekonomi dunia. Bahkan mereka pun merancang peperangan antar bangsa.

(BKS0902080815)
Gerakan Freemasonry

Freemasonry adalah Gerakan Yahudi yang sudah ada sejak zaman nabi-nabi dahulu. Dasarnya adalah Pancasila Yahudi (Khoms Kanon) : Humanisme (Internasionalisme), Demokrasi, osialisme, Monotheisme, Nasionalsme. Diantara aktivitas kegiatannya adalah : Pertama, Shada, yaitu mendirikan, menciptakan agama bar, agama tandingan, ajaran baru, aliran sempalan, aliran sesat di seluruh dunia. Buahnya dapat disaksikan antara lain munculnya berbagai aliran Kristen di Amerika, seperti Gereja Setan, Mormon, Advent, Gereja Anak Tuhan, dan lain-lain. Ahmadiyah di India, yang kini merambat ke Asia Tenggara, ke Eropa. Bahkan Protestan sendiri tampil dengan muatan konsep Ibrani yang lebih menekankan keimanan kepada Perjanjian Lama. Paulus (Saul) sendiri pun bukalah berubah dari Yahdi menjadi pengkut Nabi Isa, malah Pauluslah yang merubah aaran Nabi Isa sehingga menimbukan bencana umat manusia (O.Haseem : “Menaklukkan Dunia Islam”, 1965:82).

Kedua, Onan, yang bertjuan mengekang, menghambat pertambahan keturanan Goyim (yang bukan Yahudi) dan menyuburkan perempuan-perempuan Yahudi. Ketiga, Plotisme, yang bertujuan untuk mendidik alim ulama Plotis yang faham agamanya mengambang, untuk mendangkalkan keyakinan pada agama Islam (Ahmad Dumyathi Bashori : “Prinsip-prinsip Gerakan Zionisme”; AD ElMarzdedeq : “Kabut-kabut Freemasonry Melanda Dunia Islam”, alHuda, halaman 36).

Yahudi dengan Gerakan Freemasonrynya (gerakan bawah tanah Yahudi) secara radikal mendorong timbulnya perperangan yang membawa perubahan peta politik/pemerintahan dalam rangka melaksanakan program Yahudiisme/Zionisme untuk menguasai dunia dan memperbudak Gogyim (bangsa selain Yahudi). Merekalah yang memicu Perang Dunia I dan Perang Dunia II melalui berbagai rekayasa adu domba. Mereka berhasil meruntuhkan kekhilafahan Turki Utsmani melalui anteknya Mustafa Kemal Pasya pada 3 Maret 1924. Mereka pula berhasil menduduki tana Paalestina dan me mproklamirkan berdirinya Negara Israel oleh David Ben Gurion pada 14 Mei 1948 (SYI’AR ISLAM, Edisi X, Februari 2009, halamn 5).

(BKS0902040830)
Yahudi, Demokrasi, Pancasila
Akibat konflik yang terjadi antara gereja dengan gerakan-gerakan pembaru, maka lahirlah pemerintah Perancis pada tahun 1789M. Ini merupakan pemerintah demokrasi pertama yang memerintah atas nama rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, dari rakyat. Demokrasi adalah berkuasanya rakyat, bukan berdasarkan syari’at Allah. Sebelumnya Perancis adalah monarsi absolute, dperintah oleh tirani (thagut) secara sewenang-wenang.
Ada yang berpendapat bahwa orang-orang Freemasonry (organ Yahudi) telah mengeksploitasi kesalahan-kesalahan gereja dan pemerintah Perancis. Mereka membonceng pada gelombang revolusi untuk mencapai tujuan-tujuan yang mungkin bisa mereka raih. Freemasonry didirikan pada 1717 di London oleh imigran Yahudi sebagai gerakan zionis.

Sejumlah orang-orang proletar (kaum jelata) menyerbu penjara Bastille antara lain meneriakkan slogan Freemasonry “Kebebasan, Persamaan dan Persaudaraan” untuk menghilangkan garis pemisah antara agama-agama. Muhammad Iqbal daa bukunya “Pembangnan Kembali Alam Pikiran Islam”, 1983:212, memandang slogan, semboyan “Persamaan, Kesetiakawanan, Kebebasan” sebagai ide kerja TAUHID. Wallahu a’lam.
Ide “persamaan” yang dikumandangkan Revolusi Perancis adalah persamaan di kalangan bangsa kulit putih, di kalangan Nordis, bukan persamaan secara menyeluruh, secara universal. Montesquieu, David Hume, Ernest Renan adalah sebagai sosok rasialis, yang menghina, memandang rendah oarng-orang kulit berwarna. Sosok semacam itu tak layak disebut sebagai tokoh demokrasi, bahkan demokrasi (dari sosok yang tak layak) tak layak dijadikan sebagai acuan. (Simak O Hasem : “Menaklukkan Dunia Islam”, 1965:10).
Gerakan Freemasonry punya prinsip-prinsip yang disebut Khoms Kanon (Pancasila) : Humanisme (internasionalisme), demokrasi, sosialisme, monoteisme, nasionalisme (Simak AD ElMarzdedeq :”Kabut-kabut Freemasonry Dunia Islam”, AlHuda, hal 36; AlChaidar : “Sepak Terjang KW9”, Madani Press, 2000, hal 5; RISALAH, Bandung, No.10, Januari 1985, hal 53-54).
Freemasonry berupaya mengambangkan (plotisma, ingat floating mass) semua ajaran, paham, selain ajaran, paham mereka. Kata-kata monoteisme semata-mata digunakan untuk memikat golongan yang beragama. Freemasnry memandang agama sebagai penghalang, pengambat kemajuan
(BKS0904081130)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home