Site Feed

Search Engine Optimization and SEO Tools

Monday, November 10, 2008

Diktator Demokrasi
Jika jihad (QS 22:78), jika upaya penegakkan syari'at Islam adalah terrorisme, maka Jama'ah Islamiyah, Umat Islam adalah terroris. Demikian dijelaskan oleh Mudzakkir Muhammad Arif, MA dalam tulisannya "Terrorisme Menurt AlQur:an", SABILI, No.01, Th.X, 25 Juli 2002, hal 13, tadabbur). Dan memanglah Amerika Serikat punya streotip, bahwa orang Islam itu terroris. Demikian diungkapkan oleh Dr Nurcholish Madjid dalam suatu wawancara (BANDUNG POST, Jum'at, 1 Mei 1998, hal 7). Menurut Betrand Russel, di Amerika terdapat terroris yang dahsyat, namun koran tidak memberitakan hal itu dengan cukup memadai (Khurshid Ahmad : "Islam Lawan Fanatisme Dan Intoleransi", Tintamas, djakarta, 1968, hal 35). Definisi terorisme dalam perspektif Barat kaidahnya dibentuk oleh kultur Yahudi-Kristen dan bertumpu pada warisan sejarah terhadap dunia Arab-Islam yang tidak mungkin bisa diabaikan. Inilah yang ditegaskan Samuel Huntington, pemilik teori "prang peradaban" (The Clash of Civilization) yang menytakan bahwa prang yang terjadi sejalan dengan garis perpecahan antara dua peradaban : Barat - termasuk Israel - dan Islam yang sudah berlangsusng sejak 1300 tahun yang lalu. Interaksi yang telah berabad-abad usianaya antara Barat dan Islam ini, tidak akan reda dengan mudah begitu saja. Bahkan barangkali justru semakin parah (Musthafa muhammad Thahhan : Rekonstruksi Pemikiran Menuju Gerakan Islam Modern", 2000:204). Samuel Huntington menempatkan peradaban agma menjadi faktor yang sangat menentukan. Barat melawan yang bukan Barat. Termmasuk ke dalam Barat aalah Kristen Orthodoks, Katholik dan Protestan, Amerika Latin. Sedangkan yang bukan Barat aalah Dunia Islam dan Dunia Cina, termasuk ke dalamnya Konfusianisme, Jepang, Hinduisme India, Afrika (GATRA, No.24, 2 Mei 1998, hal 30). Samuel P Huntington menyangsikan keberhasilan keangkitan Islam berdasarkan adanya benturan (clash) antara berbagai peradaban (ALMUSLIMUN, No.334, Januari 1998, hal 71, Tsaqafah, "The Clash of Civiliztion and the Remaking of World Order", 1996). Jika jihad (QS 22:78), jika upaya penegakkan syari'at Islam adalah terrorisme, maka Jama'ah Islamiyah, Umat Islam adalah terroris. Demikian dijelaskan oleh Mudzakkir Muhammad Arif, MA dalam tulisannya "Terrorisme Menurt AlQur:an", SABILI, No.01, Th.X, 25 Juli 2002, hal 13, tadabbur). Dan memanglah Amerika Serikat punya streotip, bahwa orang Islam itu terroris. Demikian diungkapkan oleh Dr Nurcholish Madjid dalam suatu wawancara (BANDUNG POST, Jum'at, 1 Mei 1998, hal 7). Menurut Betrand Russel, di Amerika terdapat terroris yang dahsyat, namun koran tidak memberitakan hal itu dengan cukup memadai (Khurshid Ahmad : "Islam Lawan Fanatisme Dan Intoleransi", Tintamas, djakarta, 1968, hal 35). Definisi terorisme dalam perspektif Barat kaidahnya dibentuk oleh kultur Yahudi-Kristen dan bertumpu pada warisan sejarah terhadap dunia Arab-Islam yang tidak mungkin bisa diabaikan. Inilah yang ditegaskan Samuel Huntington, pemilik teori "prang peradaban" (The Clash of Civilization) yang menytakan bahwa prang yang terjadi sejalan dengan garis perpecahan antara dua peradaban : Barat - termasuk Israel - dan Islam yang sudah berlangsusng sejak 1300 tahun yang lalu. Interaksi yang telah berabad-abad usianaya antara Barat dan Islam ini, tidak akan reda dengan mudah begitu saja. Bahkan barangkali justru semakin parah (Musthafa muhammad Thahhan : Rekonstruksi Pemikiran Menuju Gerakan Islam Modern", 2000:204). Samuel Huntington menempatkan peradaban agma menjadi faktor yang sangat menentukan. Barat melawan yang bukan Barat. Termmasuk ke dalam Barat aalah Kristen Orthodoks, Katholik dan Protestan, Amerika Latin. Sedangkan yang bukan Barat aalah Dunia Islam dan Dunia Cina, termasuk ke dalamnya Konfusianisme, Jepang, Hinduisme India, Afrika (GATRA, No.24, 2 Mei 1998, hal 30). Samuel P Huntington menyangsikan keberhasilan keangkitan Islam berdasarkan adanya benturan (clash) antara berbagai peradaban (ALMUSLIMUN, No.334, Januari 1998, hal 71, Tsaqafah, "The Clash of Civiliztion and the Remaking of World Order", 1996).

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home