Pemerintah, penguasa, pemimpin
Dalam bahasa Inggeris ada kata-kata : ruler, governor, instructor, executor, leider, manager. Dalam bahasa Indonesia padanannya bisa : pemerintah, penguasa, pemimpin.
Amir Santoso, Dosen Ilmu Politik di FISIP UI mengemukakan bahwa memerintah itu adalah mengurus semua kepentingan dan kebutuhan rakyat. Mengurus itu mencakup pengertian melayani, mengayomi, membimbing, mengatur. Tanpa mengurusi kepentingan dan kebutuhan rakyat, maka pemerintah kehilangan maknanya (Simak KOMPAS, Sabtu, 22 Januaari 2005, hal 5, “Memerintah itu Mengurus”).
Tugas pemerintah, penguasa, pemimpin, menurut Pembukaan UUD-45 adalah untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesudai dengan Pembukaan UUD-45 itu, maka pemerintah adalah yang memberikan perintah kepada bawahannya untuk berupaya mensejahterakan rakayat, mencerdaskan rakyat. Penguasa adalah yang diberi kuasa oleh rakyat untuk mengupayakan kesejahteraan, kecerdasan rakyat. Pemimpin adalah yang memimpin, membimbing, menuntun rakayat agar hidup sejahtera, cerdas.
Sebagai pemimpin, Rasulullah saw berkata : ‘Lebih baik sekiranya saya berjalan membantu kepentingan seoang saudara dan lebih menyenangkan hatinya daripada saya beri’tikaf dalam mesjidku ini selama sebulan” (Simak antara lain : Khalim Muhammad Khalid : “Kemanusiaan Muhammad”, 1984:268; Syekh Ali Mahfudz : “Bahaya Bid’ah dalam Islam”, 1985:498; Prof Dr Omar Mohammad atToumy alSyaibany :”Falsafah Pendidikan Islam”, hal 251-252, Dr Musthafa asSiba’I : “Sistem Masyarakat Islam”, 1987:123).
Gaya kepemimpinan seseorang tergantung pada latar belakang pendidikan dan pengalamannya, serta masalah yang dihadapinya. Presiden Kim Il Sung sebagai pemimpin bertindak sebagai perancang kebijakan, pelayan sekaligus guru masyarakat Korea Selatan untuk menempuh jalan pemulihan krisis. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad memilih jalan pemulihan krisis ekonomi melalui penetapan nilai tukar tetap dan melarang perdagangan ringgit. Presiden Korea Selatan Roh Moo-hyun berupaya menumbuhkan budaya debat (diaalog) sebagai basis pembelaran bangsa Korea Selatan (Simak Sudarsono : “Presiden sebagai Pemimpin Pembelajaran” dalam KOMPAS).
Setiap pemimpin harus teguh memgang amanat rakyat. Amanah adalah kepercayaan rakyat. Hal ini pernah dikemukakan oleh Prof Dr Amie Rais.
(BKS 0702140530)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home