Site Feed

Search Engine Optimization and SEO Tools

Saturday, January 05, 2008

Menggugat Imperialisme Ekonomi (Investasi asing}

Selalu didengung-dengungkan, diintrodusir, bahwa kesejahteran bangsa ini terantung pada belas kasihan bantuan asing, belas kasihan IMF, Bank Dunia, belas kasihan PMA, belas kasihan perusahaan asing di Indonesia. Bila buruh berulang macam-macam, maka perusahaan asing akan cabut merelokasi perusahaannya ke negara lain. Akibatnya jutan orang kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan. Akhirnya terjadi krisis sosial-ekonomi-politik.

Bustanuddin Agus, Guru Besar Sosiologi Agama UNAND dalam tulisannyaImperialisme Modern” (REPUBLIKA, Kamis, 9 Nopember 2006, hal 4, Opini) menggugat kebijakan yang berorientasi pada investasi asing. Semua persoalan bisa diselesaikan dengan mengundang investasi asing. Persoalan pengangguran, obatnya investasi. Defisit keuangan negara, obatnya pinjaman luar negeri atau investasi yang capable”.Persoalan ekonomi kait-mengait dengan faktor sosial budaya yang lain”. Ikut latah dengan investasi asing membawa akibat menjadi buruh di tanah sendiri”.

Kalangan akademisi seyogianya menjadikanGugatanBustanuddin Agus itu sebagai pokokkajian akademisdi setiap forum akademi, baik di simposium, di seminar, di lokakarya, atau lainnya.

Dalam hubungan ini, diharapkan kiranya adanya sajian tentangKajian dan Sorotan Terhadap kebijakan Perekonomin dan Keuagn”, seperti :

- Hubungan antara turun naiknya nilai kurs rupiaah dengan aktivita pasar valuta asing (jual beli dengan uang).

- Hubungan antara kemakmuran rakyat banyak (meningkatnya daya beli masyarakat) dengan Penanamn Modal Asing (PMA) dan Penanamn Modal Domestik (PMDN).

- Hubungan antara pembanagunan kesejahteraan rakyat banyak dengan bantuan pinjaman Luar Negeri (utang bunga berbunga).

- Hubungan antara perluasan lapangan kerja (penurunan angka pengangguran) dengan penurunan tingkat suku bunga (riba).

- Faktor-faktor social-politik-moral-budaya yang merupakan penyebab terjadinya resesi/krisis ekonomi dan moneter.

- Perbandingan teoriti dan praktis antara teori ekonomi menurut Islam dengan teori Marx dan dengan teori Keynes.

- Pokok-pokok pikiran/pandangan dari pakar ekonomi Muslim, semacam Abdurrahman Maliki (As-Siyatul Iqtishadiyah al-Mustla?), Abdul Qadil Zallum (Al-Amwal Fi Daulah Khilafah), Taqiyuddin An-Nabhny (Nidzamul Iqtishady fi Islam).

(BKS9908261000)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home