Site Feed

Search Engine Optimization and SEO Tools

Tuesday, November 27, 2007

Sasaran Pendidikan Qur:an
(Tuntunan Islam)

Pendidikan Qur:an (Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Menjadi Umat Unggulan) :

- Pendidikan IMTAQ, I’tiqadi, Akidah, Keyakinan, Keimanan, Ketakwaan, Iman pada Allah dan Iman pada Hari Akhirat KeMahaEsaan Allah, KeMahaKuasaan Allah, KeMahaCermatan Allah, KeMahakasihan Allah, KeMahaSayangan Allah, KeMahaSantunan Allah, KeMahaSabaran Allah, KeMahaKekalan Allah, KeMahaBijakan Allah, KeMahaAdilan Allah, KeMahaAgungan Allah, KeMahaBenaran Allah), Dalil-dalil KeMahaKuasaan Allah dalam Kosmologi, Antropologi, Botani, Zoologi, Kedaulatan Hukum, Seruam untuk menjadi hamba, budak Allah, tidak mempersekutukan Allah.
- Pendidikan Ruhi, Spiritual.
- Pendidikan Fikri, Intelegensi.
- Pendidikan Moral, Akhlaqi, Budipekerti.
- Pendidikan Suluki, Perilaku.
- Pendidikan Syu’uri, Emosional.
- Pendidikan Tsaqafi, Kesenian, Kebudayaan..
- Pendidikan Ibadah (Shalat, Shaum, Zakat Haji).
- Pendidikan Munakahah, Bekeluarga, Kerumahtanggaan, Menikah, Tidak melacur, Berbakti kepada ibu bapa, Tidak mendurhakainya, Tidak menganiaya yatim,
- Pendidikan Mu’amalah, Iqtishadi, Ketataniagaan, Berbisnis, Berekonomi, Berindustri, Menyempurnakan janji, Tidak mengkhianatinya, Menyempurnakan ukuran,
- Pendidikan Jina:I, Hukum, Perundang-Undangan, Tidak membunuh orang, Adil, Tidak berbuat aniaya, benar.
- Pendidikan Ijtima’i, Keorganisasian, Ketatanegaraan, Kemasyarakatan, Peduli kepada sesama, Tidak cuek kepada sesama,
- Pendidikan Siasi, Kepemimpinan, Ketatanegaraan. Berpemerintahan.
- Pendidikan ‘Askari, Kemiliteran, Keolahragaan, Bela Negara
- Pendidikan Ketrampilan.
( Simak antara lain : “ Materi Tarbiyah “ oleh Ummu Yasmin, 2005:96 )

Muslim meriwayatkan dari Mu’awiyah bin alHakam as Sulam ra, bahwa ia belum pernah melihat guru (mu’allim) yang sebaik Rasulullah saw (dalam “Riadhus Shalihin” Imam Nawawi, pasal “Nasehat dan Hemat dalam Nasehat’).












Arah dakwah pertama Rasulullah saw
(Fiqih dakwah sampai turunnya ayat QS 26:214)

- “ Merenungkan proses penciptaan dan pencerdasan manusia “
- “Membaca dengan nama Tuhan”. Apa sebenarnya yang dipahami oleh nabi Muhammad saw tentang “membaca” itu, apakah artinya : mengamati, memperhatikan, menyelidiki, memahami, mempelajari, atau apa?. Apa sasaran, objek, maf’ul_bih dari “membaca” itu? Apakah membaca ilmu pengetahuan, alam semesta, ataukah apa? Apakah arti dari “dengan nama Tuhan” itu? Apakah juga berarti mengembalikan segala masalah kepada Allah, melihat sesuatu dari sisi yang diinginkan Allah? Apakah ini merupakan pengantar bagi Ta’lim dan tarbiyah?
- “Memberi peringatan”. Peringatan kepada siapa? Kepada keluarga? Kepada tetangga? Kepada Kolega? Peringatan tentang apa? Tentang siksaan Allah? Tentang siksaan neraka? Apakah sinonim dari “Tausiah”, “amar bil_makmur nahi ‘anil_munkar”.
- “Mengagungkan Tuhan”. Apakah arti dari “mengagungkan Allah” itu menjadikan diri sebagai hamba, budak Allah? Apakah ini merupakan pengantar bagi ibadah?
- “Membersihkan pakaian”. Apakah arti dari “pakaian” itu? Apakah tampilan, kekayaan, lingkungan, jabatan, predikat, atribut, asesori, yang melekat pada diri? Apakah ini merupakan pengantar bagi thaharah, nazhafah?
- “Meninggalkan perbuatan dosa”. Apakah arti dari “meninggalkan”, “perbuatan dosa”? Apakah tindak kejahatan, makar, onar, munkar, maksiat, polusi? Apakah berarti takut melanggar aturan Allah?
- “Menjadi saksi bahwa ‘Tak ada Tuhan selain Allah’ dan bahwa ‘Nabi Muhammad itu Rasul Allah”. Apakah konsekwensi, implikasi dari syahadatain ini? Siap bersaksi di hadapan siapa saja, di mana saja, dalam kondisi apa saja?
- “Mempertanggungjawabkan perbuatan” Kepada siapa? Tentang apa?
- “Menyelamatkan diri masing-masing dari mara neraka”. Apakah dengan menjadikan diri sebagai budak, hamba Allah?Apakah dengan menempuh jalan iman, islam, ihsan, tawakkal, mahabbah, raja’, khauf, taubat, do’a, khusyu’, tawadhu’?

(BKS0711191000)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home