Site Feed

Search Engine Optimization and SEO Tools

Monday, November 10, 2008

Operasi Militer Rasulullah
Rasulullah sangat berhati-hati dalam mempersiapkan rencana-rencana operasi militer, tetapi juga sangat merahasiakannya. Sebelum operasi militer dilaksanakan, tidak ada yang tahu rencana beliay. Kadang-kadang bahkan sahabat-sahabat beliau yang paling dekat tidak mengetahui rencana beliau yang sesungguhnya, seperti dalam perang Badar dan penaklukan Makkah. Tujuan utamanya ilah mencegah agresi lawan/musuh, dengan korban yang sekecil mungkin. Penerapan rencana operasi militer secara mendadak, membantu mematahkan, menghancurkan moral, mental, semangat lawan/musuh. Ketika lawan/musuh dikalahkan, serta kemampuan perang musuh telah dihancurkan, Rasulullah tidak pernah memburu untuk memusnahkan musuh yang melarikan diri, hanya mematahkan perlawanan musuh. Rasulullah seorang yang suka damai dan tidak suka perang. Dalam operasi militernya, Rasulullah tidaklah bermaksud untuk membunuh musuh sebanyak-banyaknya, tetapi untuk menundukkan manusia ke jalan kehidupan yang benar. Bukan untuk memusnahkan musuh, tetapi untuk melumpuhkan pertahanan musuh, menaklukkan, menundukkan musuh kepada tuntnan, ajaran Allah. Pada semua operasi militernya, Rasulullah menyusun tindak ofensif yang lebih baik dan lebih sukses daripada musuh. Rasul;ullah mempergunakan pasukan-pasukannya secara rasional dengan sekecil mungkin kerugian jiwa dan material, memelihara sekuriti secara ketat serta lebih efektif dari musuh dalam operasi militer. Rasulullah melaukan operasi kilat dan mendadak yang sedemikian sukses dalam operasi-operasi militernya. Rasulullah mempergunakan faktor psikologis secara lebih baik dan lebih efektif dari yang pernah dimimpikan musuh. Rasulullah mengorganisasikan satu dinas intelijen serta unit-unit komando untuk mencapai tujuan serta sasaran-sasaran spesifik maupun yang biasa dalam wilayah musuh. Rasulullah baru melancarkan aksi operasi militernya bilamana kekuatan mental dan fisik pasukannya telah cukup mampu untuk melindungi dakwah dan membela kebebasan berpikir,mengacu pada QS 8:60. Rasulullah mengilhami anakbuahnya dengan kebenaran perjuangan dalam cara yang belum pernah dilakukan manusia dalam sejarah. Rasulullah memberikan satu tujuan yang mengilhami mereka, menanamkan kepercyaan diri serta semangat yang tidak dapat dibendung oleh siapa pun. Atas perintah Rasulullah, maka para sahabatnya siap terjun ke medan laga jihad fi sabilillah, untuk mendapatkan surga jannatun na'im dengan mengorbankan jiwa dan harta, menukar kehidupan duian dengan kehidupan akhirat (QS 4:74,104,125, 9:111). Dengan sinis, orientalis semacam Washington Irving mencemohkan Islam sebagai suatu ajaran yang mendorong sekelompok tentara yang bodoh tidak berpengalaman, menyerbu secara buas ke medan perang. Tentara ini - katanya - diyakinkan, bahwa kalau hidup mendapat rampasan perang, kalau mati mendapat surga (Muhammad Hussein haekal : "Sejarah Hidup Muhammad" 1984:693, Afzalurrahman : "Muhammad Sebagai Pemimpin Militer", 1991:313-314, PANJI MASYARAKAT, No.537, hal 42-43). Mengacu pada Muhammad Syeet Hatthab, Prof A Hasymy menyebutkan sepuluh dari ajaran perang yang ditempuh Rasulullah dalam segala medan perang, yaitu : Pembinaan Maksud Perang, Penyerangan Langsung, P3enyerbuan Mendadak, Pemusatan Kekuasaan, Penghematan Tenaga, Kecepatan Gerak, Pembinaan Kerjasama, Pemeliharaan Mental, Pengurusan Perlengkapan, Penyatuan pasukan ("Nabi Muhammad saw sebagai Panglima Perang", 2001:905-96).

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home