Site Feed

Search Engine Optimization and SEO Tools

Sunday, August 31, 2008

Menuju Kesejahteraan Bersama

Pola pikir dan sikap mental beradab adalah lebih mementingkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama, bukan hanya semata-mata memperhatikan kepentingan diri sendiri.

Dalam rangka menuju kesejhteraan bersama ini, maka semuanya harus berupaya menginfakkan, menyalurkan harta kekayaannya untuk kesejahteraan bersama. Motivasinya adalah untuk meraih kebahagiaan nanti di akhirat, dalam bahasa kini untuk membangun optimisme eskatologis. Ajaran infaq itu terkait denggan perwujudan kesejahteraan bersama.

Masih dalam rangka menuju kesejahteraan bersama ini, maka seluruh potensi kekayaan alam harus dimanf’atkan, digunakan untuk kesejhteraan, kemakmuran bersama. Darat, laut, hutan harus dikelola untuk kesejahteraan bersama. Adalah tak beradab (kurang ajar) menguras, mengeksploitasi kekayaan alam semuanya, hanya semata-mata untuk kepentingaan diri sendiri. Perbuatan ini namanya aalah membuat kebinasaan di muka bumi.

“Ingatlah ketika kaum Karun berkata kepadanya : Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membaaaanggakan diri. Dan carilh pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, daan janganlah kamu melupakana bahagianmu dari kenikmtan duniwai, dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muk bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat ke5rusakan” (QS 28:76-77).

Kepada Karun masa kini (Konglomerat, Kapitalissme Global, yang memiliki perbendaharaan harta kekayaan melimpah) haruslah disampaikan seruan, ajakan agar dengan perbendaharaan harta kekayaan melimpah yang dianugerahkan Allah kepadanya mencari kebahagiaan akhirat (optimisme eskatologis) yaitu dengan membangun solidaritas sosial (optimisme kontekstual, kepedulian sosial, peduli terhadap sesama, mencintai sesama, mengasihi sesama). Perbendaharaan harta kekayn itu dimanfa’atkan, digunakan untuk kepentingan bersama, untuk kesejahteraan bersama, untuk menanggulangi kemiskinan, kelaparan sesama.

Sebagian dari perbendaharaan itu digunakan untuk meningkatkan perputaran roda usaha, roda perekonomian, sumber dana kesejahteraan bersama.

Semua itu merupakan aplikasi, penerapan perbuatan baik kepada sesama. Perbendaharaan harta kekayan melimpah itu semata-mata adalah karunia anugerah Allah. Bahkan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mengumpulkan harta kekayaan itu pun adalah karunia anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia sendiri.

Juga Karun masa kini (Konglomerat, Kapitalis Global) untuk tidak membuat keruskan di muka bumi. Memproduksi emisi karbon secara berlebihan, mengeksploitasi hasil hutan secaa berlebihan adalah termasuk ke dalam perbuatan merusak yang menyebbkan perubahan iklim, pemanasan global yang menimbulkan dampak berantai berupa kekeringan dan bencana alm. Sedangkan penuunan emisi karbon akan menurunkan pertumbuhan ekonomi (Disimak dari KOMPAS, Sbtu, 12 Juli 2008, hal 6, Opini : “Krisis Kapitalisme Global” oleh Sysul Hadi, dan Tajuk Rencana : “Solidaritas Sosial dalam Krisis).

“Ttelah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkn karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereeeeeka, agar mereka kembali ke jaln yang benar” (QS 30:41).

(BKS0807141430)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home