Site Feed

Search Engine Optimization and SEO Tools

Tuesday, October 07, 2008

Jama'ah Jihad

"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya" (TQS 22:78). Perintah Allah untuk berjihad padaa jalanNya dengan sebenar-benarnya berarti : Bersungguh-sungguh memahami ayat-ayat Allah dan Sunnah Rasulullah. Bersungguh-sungguh dalam mengamalkan ajaran-ajaran Allah. Bersungguh-sungguh dalam menjauhi larangan-larangan Allah. Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan petunjuk-petunjuk Allah. Bersungguh-sungguh dalam mepertahankan dinul Islam sehingga sampai mati dalam keadaan Islam. Bersungguh-sungguh dalam menyebarluaskan Islam. Bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan Islam serta menjaga kemurniannya dari upaya-upaya orang-orang kafir yang hendak mengotorinya dan melumpuhkanya (Simak QS 3:110). (Ceramah Ustadz HA Rauf, hari Rabu 20 Juli 2005, menjelang Ashar di Masjid Jami' AlMuhajirin, Perumnas-I Bekas Selatan).

Kata "jihad" dan kata "ijtihad" berasal dari akar kata (mashdar) yang sama. Dalam konteks terminologis-istilahinya, kata "jihad" lebih berkonotasi pada berjuang secara fisik (dengan senjata), sedangkan kata "ijthad" lebh cenderung bermakana bersungguh-sungguh (dalam menetapkan hukum fiqih).Ijtihad - menurut Muhammad Iqbal - secara harfiah : "Dalam terminologi hukum Islam berarti upaya untuk sampai kepada suatu keputusan yang mandiri mengenai suatu persalan hukum" ("Pembangunan Kembali Alam Pikira Islam", 1983:204). Namun yang berpandangan liberal lebih cenderung memahami "jihad" secara tekstual (literal, lingual, leksikal harfi, lafzhi, lughawi) katimbang secara kontekstual (terkat dengan teks, nash, ta'rif, istilah). Padahal mereka menyerukan agar memahami Islam secara kontekstual, bukan tekstual. Mereka memahami kontekstual sebagai ssitusional, kondisional, dan bukan terkat dengan teks, nash, ta'rf, istilah.

Jama'ah jihad gigih berjuang menegakkan Kalmatullah yang termaktub dalam Qur:an. Mengunggulkan Dinulhaq diatas yang lain |(QS 61:9). Berdakwah menyemaikan akidah Islamiyah (QS 16:125). Menyeru manusia agar hanya bertuhankan Allah swt, bernabikan Muhammad saw, berkitabkan Qur:an. Rela diatur dengan Kitabulah. Yang Yahudi rela diatur dengan Taaurat. Yang Nasrani rela diatur dengan Injil. Yang Islam rela diatur dengan Qur:an (QS 5:66). Agar berbuat adil, beramal saaleh, berbuat ihsan, berbuat baik. Benar dalam segala hal. Tidak berlaku aniaya. Tidaa mengganggu apa dan siapa pun. Tidak berbuat onar dan makar. Tidak melakukan mo-limo. Agar memberantas kejahatan, penindasan, penganiayaan, penyelewengan, kesewenang-wenangan, kemaksiatan (QS 16:90). Meskipun orang-orang menghinanya, melecehkannya (QS 9:33).

Dalam upaya menegakkan Kalimatullah, jama'ah jihad bergerak secara terorganisir dalam satu barisan yang teratur (QS 61:4), dengan satu program yang realistis rinci terpadu, serta dengan pembagian tugas yang jelas dan tegas, yang hanya berorientasi pada Islam semata, dan mengacu pada sikap Rasulullah dan para sahabat beliau, dengan tujuan untuk membela dan mempertahankan tegaknya Kalimatullah, dengan satu pimpinan komando yang berwibawa yang mamapu mengatur taktik strategi yang dipatuhi oleh semua.

Aktivitas jama'ah jihad bersifat menyeluruh, totalitas (QS 2:208), serba multi, multidimens, multi-disiplin dengan multi-media (QS 8:60), mencakup ipoleksosbudmil. Perjuangan akademik, ideologi, politik, sosial, kultural, ekonomi dan persenjataan (iman, harta, logika). Menyiapkan tenaga-tenaga profesional berjiwa Islam dalam berbagai disiplin keahlian yang akan menangani masalah kenegaraan (eksekutif, legislatif, yudikatf). Mecakup dakwah, amal bil makruf, nahi anil munkar (QS 3:104) melalui jihad tablighi, jihad taklimi (tarbiyah), aksi massa (aktivitas sosial), jihad siyasi (jalur politik-diplomatk, parlemen-konstitusional), jihad qathli (jalur kekuataan bersenjata).

Dalam hubungan ini, sesuai dengan pandangan, visi dan persepsinya teentang cara dan starategi menegakkan Kalimatullah, Ir Soekarno, tokoh Nasional-Marxis, dalam sidang BUUPKI tanggal 1 Juni 1945 dengan semangat berapi-api, berkobar-kobar menganjurkan tokoh pejuang Islam bekerja sehebat-hebatnya agar supaya sebagian terbesar kursi DPR diduduki oleh utusan-utusan Islam, sehingga hukum-hukum yang dihasilkan DPR itu adalah hukum Islam. Namun dalam praktek perjuangannya, Ir Soekarno sama sekali tak tertarik memperjuangkan tegaknya Kalimatullah, tegaknya syari'at Islam. Dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Ir Soekarno dengan ide Nasakomnya (Nasamarx) menjegal tegaknya syari'at Islam. Ir Soekarno yang semula menganjurkan memilih jalur parlemen-konstitusional, tapi ia sendiri berseberangan, bahkan bermusuhan dengan Islam dalam hal menegakkan Islam.

Hasan Al-Banna dengan Ikhwanul Muslimin-nya di Mesir, Maududi dengan Jami'atul Islami-nya di Pakistan, Hasan Turabi di Sudan, dan lain-lain, berupaya mengimplementasikan syari'at Islam dengan lebih meusatkan perjuangannya melalui jalur politik, jalur parlemen dan jalur dakwah.

Berbeda dengan semua itu, Kartosoewirjo lebih maju, dengan memilih jalur perjuangan bersenjata dengan memproklamirkan berdirinya Negara Karunia Allah, Negara Islam Indonesia (NII) pada 27 Agustus 1948.

Lain lagi dengan Prof Raojiah Garaudy (Roger Garaudy), maantan pakar strategi Marxis (anggota politbiro Partai Komunis Perancis) yang dalam teori penyebaran Islam-nya mengemkakan, bahwa agar syari'at berguna untuk diterapkan di berbagai masyarakat manusia, maka Islam harus menjadi milik golongan tiertindas (kelas proletar ?), dan harus memberi ruh harapan dan semangat hidup bagi semua (QS 8:24).

Sasaran ruang lingkup jihad yang paling luas adalah jihad tablighi (dawah|). Meliputi antara lain dakwah pada : masyarakat transmigrasi, lembaga permasyarakatan, generasi muda, pramuka, kelompok orang-tua, kelompok wanita, kelompok masyarakat industri (buruh, kuli, supir), kelompok profesi, masyarakat daerah rawan, masyarakat suku terasing, pondok sosial, rumah sakit, komplek perumahan, asrama, masyarakat akademis, karyawan, pejabat, gelandangan, tuna susila, masyarakat pasar.

Aktivitas jihad tablighi saangat beragam. Bisa berupa penerbitan buku-buku agama, penerbitan surat kabar, majalah atau buletin dakwah, pidato, diskusi, ceramah, pengajian, konsultasi, aktivitas seni budaya, dan lain-lain.

Jama'ah jihad gigih berjuang menggalang persatuan kesatuan antar sesama, "kalbunyan yasyudduhu ba'dhu ba'dha". Dengan segenap kemampuan yang dimiliki secara optimal maksimal memperjungkan tegaknya "kalimatullah hiyal 'ulya", tegaknya ajaran dan aturan Allah di tengah-tengah masyarakat, tegaknya nilai-nilai Islam dalam kehidupan, berlakunya hukum Allah di muka bumi sebagai hukum positip, terciptanya kesempatan melaksanakan "amar fahkum bainannaas bima anzalallah||", terwujudnya "'izzul Islam wal Muslimin".

Jama'ah jihad tak akan lupa dan lengah dari sasaran tujuan "li i'la kalimatullah hiyal 'ulya". Asas dasar landasan pangkal tolak jama'ah jihad adalah keyakinan dan pengakuan akan "la ilaha illallah", hanyalah Allah yang Tuhan, "qul huwallahu ahad", "alladzina qalu rabbunallah", hanyalah ajaran dan aturan Allah pedoman da pandangan hidup, tanpa dicampuri ajaran lain. Inilah tugas kewajiban yang tersandang terpikul pada jama'ah jihad.

Jama'ah jihad yang ilmuwan/cendekiawan gigih berjuang "bil-qalam", "bil-kalam", "bil-lisan" menunjukkan, mejelaskan kebenaran, ketinggian, keagungan ajaran, aturan Islam secara objektif lmiah, di segala sektor bidang kehdupan, keagungan sistim politik, ekonomi, sosial, budaya, militer yang berlandaskan ajaran Islam. Sekaligus meredam da membungkam suara sumbang yang penuh caci maki. Ini ditjukan terhadap yang non-Muslim, dan yang Muslim pengagum non-Muslim, yang terpesona dengan ajaran dan aturan yang bukan Islam.

Jama'ah jihad gigih berjuang melancarkan sorotan, kiritik, kecam tajam, koreksi terhadap semua ajaran, aturan yang bukan Islam secara objektif ilmiah dengan menggunakan studi kritis terhadap karya orietalis. Ajaran yang bukan Islam ini, ada yang bersfat internasional, seperti komunisme, sosialisme, kapitalissme, liberalisme, nasionalisme, sekularisme beserta antek anaka-cucunya. Ada pula yang bersifat lokal, seperti javanisme, hinduisme.

Dalam hal ini diperlukan pemahaman dan penguasaan tentang kristologi, yudiologi, komunistologi, kapitalistologi, javanistologi, sejarah lahirya Pancasila, jalur pembudayaan Pancasla, latar belaang pandagan hidup permus Pancasila, isi pidato lahirnya Pancasla, susuna rumusa isi Pagam Jakarta, Dekrit Presiden, PMP, KB, Asas Tunggal, Dwifungsi, P4, Loyalitas Tunggal, dan lain-lan. Komuisme harus dikecam dengan komunisme. Kapitalisme harus dikecam dengan kapitalisme. Javanisme haarus dikecam dengan javansme. ni juga dihadaaaka ditujukan kepada yang non-Muslim dan yang Muslim pengagum non-Muslm.

Jama'ah jihad gigih berjuang menangkis, menolak kritik, kecaman yang dihadapkan pada ajaran Islam dengan argumentasi objektif ilmiah, dengan hujah balighah. Mempergunakan piranti rasio menolak serangan musuh-musuh Islam. Kafir dijihaddd dengan senata. Munafik dijihad dengan nalar. Jihad ada yang dengan mimik/ekspresi wajah yang menunjukkana kejijikan, kebencian, ketidaksenangan. Ini pun juga dihadapkan ditujukan kepada yang non-Muslim dan yang Muslim pengagum non-Muslim.

Jama'ah jihad gigih berjuang membendung, mencegah mengalirnya arus aajaran yang bukan Islam di tengah-tengah masyarakat secara persuasif. Ini dihadapkan ditujukan kepada Muslim bkan ilmuwan/cendekiawan. Jalur salurannya melalui majlis dakwah dalam taklim.

Jama'ah jihad gigh berjuang membersihkan, memurnikan ajaran Islam dari campuran ajaran yang bukan Islam. Membersihkan akidah dari takhyul, khurafat. Membersikan ibadah dari bid'ah. Bid'ah itu mudah menyatu dalam budaya seremoni. Ini juga dihadapkan ditujukan kepada ang Muslim bukan lmuwan/cendekiawan, melalui dakwah dalam taklim.

Jama'ah jihad yang bukan ilmuwan cendekiawan gigih berjuang "bil-fi'li", "bil-'amali". Menampilkan keagungan Islam dalam segenap perbuatan kehidupan diri pribadi dan kehidupan bermasyarakat, sebagai masyarakat imtaq, masyarakat marhamah. Membentengi diri dari arus ajaran yang bukan Islam. Berbuat, bersikap, berprilaku yang menguntungkan Islam, yang memantulkan citra Islam, bukan yang menimbulkan fitnah terhadap Islam. "Janganlah kamu mengajak berbicara dengan suatu kaum yang pembicaraanmu itu tidak bisa dicerna oleh akal mereka kecuali akan mendatangkan fitna di kalangan mereka (HR Muslim dari Ibnu Mas'ud).

Jama'ah jihad gigih berjuang melakukan studi kritis terhadap karya orientalis. Para orientalis dengan dilandasi semangat "reconquesta" (semangat balas dendam) dan jiwa kebencian terhadap Islam dan ummatnya (QS 2:120) berupaya mengkaji, mendalami, menganalisa meeliti, menyelidiki akidah, tradisi, akhlak, khazanah, kekuatan dan kelemahan Islam dan ummatnya (TWOS : Treath, Weakness, Opportunity, Strength). Hasil kajiannya itu diterbitkan dalam bentuk karya yang katanya liaha yang memuat antara lain : laporan hasil kajiannya terhadap Islam dan ummatnya, serta sekaligus juga memuat advis, nasehat, saran, usulan, bahan pertimbangan bagi penyusunan strategi perjuangan kolonialisme, imperialis nasrani untuk menguasai Islam dan ummatnya, sehingga tata moral, politik, sosial, ekonomi,spiritual tunduk pada sistem moral-politik-sosial-ekonomi-spiritual imperiaalis nasarani. Lothrop Stoddard, seorang penulis yang sangat reaksioner, yang sangat mendambakan kepemimpinan dnia terus menerus dipegang oleh ras Eropis Nordis sengaja menulis buku "Dunia Baru Islam" yang memaparkan bahaya "Kebangkitan Islam" bagi dominasi ras Eropis Nordis, sekaligus menunjukkan caraa-cara penanggulangannya. Semangat, aspirasi kolonialisme sangat jelas terpancar daaam keseluruhan buku itu.

Jama'ah jihad seharusnya juga melakukan kajian, analisa, penelitian terhadap kelemahan dan kekuatan akidah, tradisi, akhlak umat Islam masa kini (TWOS : Treath, Weakness, Opportunity, Strength).

Disebutkan bahwa pada masa hidup KH Amad Dahlan, masyarakat Islam sedang ditimpa oleh berbagai krisis. Umat Islam telah lupa kepada tuntunan agama yang berdasar atas Qur:an dan Hadits. Mereka telah berbuat bid'ah, khurafat dan syirik. Ajaran Islam tidaka lagi menjiwai masyarakat dalam segala hidup dan kehidupan mereka. AlQur:an tidak lagi mejadi pedoman hidup masyarakat. Melihat keadaan yang dialami oleh umat Islam serta pandangan caahaya Islam, KH Ahmad Dahlan berkeinginan mengadakan suatu pembaharuan, membangun kembali serta menegakkan hukum dan syari'at Islam. Sejak itu beliau seringkali mengadakan perjalanan jauh maupun dekat untuk mempelajari sebab musabab kemunduran Kam Muslmin. Kemunduran itu antara lain disebabkan oleh Mistik, Hindu, Buda, Feodalisme, Penjajahan (Solichin Salam : "KH Ahmad Dalam Reformasi Islam Indonesia", 1963:34-38; "Selayang Pandang Persyarikatan Muhammadiyah", dalam Buku Informasi Muktamar Muhammaddyah & "Aisyiyah, Malang, 3-8 Juli 2005, halaman 01).

INTHILAQ No.3/Th.II, 4 Maret 1994, hal 23-24 menyajikan butir-butir Analisa Sikon Harakah Umat Islam (Muhasabah, Introspeksi diri) berhubungan dengan TWOS (Treath/Ancaman terhadap harakah Islam, Weakness/Kelemahan harakah Islam, Opportnity/Peluang harakah Islam dan Strength/Potensi/Kekuatan hrakah Islam). Tapi tak menunjukkan solusi (aksi/tindakan) bagaimana cara menghadapi ancaman, bagaimana cara menghilangkan kelemahan, bagaimana cara memanfa'atkan peluang, bagaimana caraa menggunakan keuatan.

KODI DKI Jakarta dalam "Garis Besar Kebijakan Dakwah (2000) menyajikan Analisa Sikon Dakwah berhubungan dengan TWOS (Treath/Ancaman/Taantangan dakwah, Weakness/Kelemahan/masalah dakwah, Opportunity/Peluang dakwah, Strength/Potensi/Kekuatan dakwah), serta Saran/Wawasan Dakwah berupa Islamisasi/Wawasan Ekonomi, Politik Hukum, Pendidikan, dan lain-lain.

Treath/ancaman yang melanda, menimpa umat Islam masa kini antara lain adalah pola modernisme, liberalisme, sekularisme, materalisme, klenikisme, jawanisme, hinduisme. Weakness/kelemahan umat Islam pada semua bidang :Akidah yang bercampur takhyul, khurafat, klenik, mistik. Ibadah yang bercampur bid'ah. Akhlak yang bernoda permisivisme. Politik, Hukum, Ekonmi, Sosial, Budaya yang mengacu pada sekularisme. Opportunity/peluang umat Islam masih terbuka. Strength/kekuatan umat Islam terletak pada ajaran Islam itu sediri yang terpelihara sepanjang masa.

Umat Islam lemah dalam sosial-ekonomi, dalam materi. Kondisi ekonomi umat Islam sangat memprihatinkan. Hidup dalam serba kekurangan, bahkan di bawaah garis kemiskinan. Padahal kemiskinan itu membuat orang mudah jatuh ke jurang kekufuran. Di saming itu kepekaan dan kepedulian sosial umat Islam tak mengakar, hanya terjadi secara insidentil seperti juga yang dimliki non-Islam. Dalam kasus musibah bencana gempa-tsunami Meulaboh semuanya peka dan peduli. Tapi dalam kehidpan keseharian, kepekaaan dan kepedulian sosiala ini menguap.

Umat Islam lemah dalam telekomunikasi. Tak memiliki media, sarana telekomukasi. Tak memiliki percetakan, koran, majalah, pemancar radio, pemancar televisi. Umat Islam tak cukup cakap memafa'atkan media, sarana telekomunikasi, seperti koran majalah, radio, televisi, internet ntuk menyampaikan pesan-pesan Islam.

Sebelum berjihad, jama'ah jihad memahami benar tentang dasar dan tujuan serta langkah ang akan diambilnya. Dasar da tujuannya tetap, tak berubah sepanjang masa. Semata-mata hanya demi tegaknya Kalimatullah. Tapi langkah, taktik, strategi bisa saja berubah mengkuti situasi dan kondisi.

Jama'ah jihad memahami benar akan isyarat QS 8:50 bahwa penyerangan terhadap kubu musuh tidak boleh mulai dilancarkan tanpa didahului dengan pernyataan perang sebelumnya. Memahami benar bahwa tidak boleh memulai perang lebih dulu, tdak boleh memulai permusuhan dengan siapa pun. Memahami benar akan perintah QS 8 :60 bahwa untuk berjihad secara fisik dalam bentuk qital haruslah mempersiapkan kemampuan dan pengetahuan tempur serta sarana, dana dan prasarana pendukungnya. Memahami benar akan makna QS 8:46 agar membna persatuan dan kesatuan serta kelompok, memperhatkan sikon.

Setelah melangkah, jama'ah jihad berpantang srt, onward no retreat. Bila telah bertekad bulat, bertawakkal menyerah kepada ketentuan Allah (QS 3:159). Dengan dalih apa pun, jama'ah jihad tak akan melucuti diri sendrii dengan menyerahkan persenjataan betapa pun keadaannya. Itu adalah amal perbuatan yang sia-sia, yang sangat memalukan.

Jama'ah jihad akan berupaya meyakinkan semua pihak, bahwa pedang Islam itu tumpul. Tak berdaya terhadap mereka yang bukan penindas atau penganiaya. Tak berdaya terhadap mereka yang tidak membinasakan dan merintangi Islam. Tak berdaya terhadap mereka yang tidak merusak kerukunan dan keamanan. Islam tidak mengganggu dan tidak merusak. Nyawa dan harta siapa pun dijamin Islam keamanan dan keselamatannya. Pedang Islam baru sangat tajam terhadap yang berupaya menimbulkan perpecahan da melakukan penganiayaan.

(BKS0004222200)

1

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home