Site Feed

Search Engine Optimization and SEO Tools

Friday, April 27, 2007

Syahadat membentuk pola hidup yang benar

Menurut dharma (ajaran agama Budha) ada empat kebenaran utama, yaitu :
Hidup itu adalah penderitaan (kesengasaraan).
Penderitaan itu disebabkan oleh hasrat (syahwat) akan hidup.
Penderitaan dapat dihentikan dengan menindas hasrat akan hidup itu.
Hasrat untuk hidup dapat ditindas melalui astavidha (delapan jalan utama).

Astavidha (delapan jalan utama) itu adalah :
berpandangan hidup yang benar.
berpikir, bersikap yang benar.
berbicara, berkata yang benar.
berbuat, berlaku yang benar.
berpenghidupan, bermatapencaharian yang benar.
berusaha, berkarya yang benar.
berperhatian yang benar.
berkonsentrasi yang benar.
(Nugroho Notosusanto, cs : “Sejarah Nasional Indonesia untuk SMP”, I, 1979:60).

Yang benar dalam Islam adalah yang mengacu pada syahadat, pada kalimah tauahid, bahwa “Tak ada Tuhan selain Allah”, dan bahwa “Muhammad itu Rasul Allah”. Di antara yang benar adalah alQur:an. AlQur:an itu benar. Tak ada keraguan dalam alQur:an. Mati itu benar. Setiap yang bernyawa pasti mati. Kiamat itu benar. Alam semesta pasti hancur berantakan. Surga dan neraka itu benar. Yang durhaka pasti masuk neraka, sedang yang patuh masuk surga. Hari Akhirat itu benar. Setiap orang pasti dimintai pertanggungjawabannya.

Syahadaat itu membentuk pola hidup, pola pandang, pola piker, pola bicara, pola laku, pola usaha, pola karya yang benar. Pola hidup orang yang bersyahadat, yang mengacu pada kalimat tauhid, rinciannya terlukis dalam keseluruhan ayat alQur:an. Diantaranya dapat disimak dalam QS 23:1-11, 25:63-77, dan lain-lain. Yang bersyahadat, yang bertauhid itu sebutannya bermacam-macam. Antara lain Ibadurrahman, Mukmin, Muslim, Muttaqin, dan lain-lain.

(BKS0704250530)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home